Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Peran Panji Yosua Menjaga Keamanan dan Toleransi di Kota Manado

Dipandu Host Aswin Lumintang, para narasumber membahas Tema Menjaga Keamanan dan Toleransi di Kota Manado.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
Pnt Kompol Roy Tambajong Ketua P/KB Jemaat GMIM Sion Perak Sorong, dan  Dicson Wehantouw wakil Komandan Panji Yosua Jemaat GMIM Sion Perak Sorong. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tribun Bakudapa, podcast Tribun Manado kembali mengulas tema Keamanan dan Toleransi

Kali ini hadir dua sosok tamu Tribun Bakudapa yakni Pnt Kompol Roy Tambajong Ketua P/KB Jemaat GMIM Sion Perak Sorong, dan 

Dicson Wehantouw wakil Komandan Panji Yosua Jemaat GMIM Sion Perak Sorong.

Dipandu Host Aswin Lumintang, para narasumber membahas Tema Menjaga Keamanan dan Toleransi di Kota Manado.

Berikut ulasan kedua Narasumber disajikan lewat format tanya jawab.

Kapan terbentuk Panji Yosua di Jemaat anda?

Roy Tambayong : Panji Yosua terbentuk atas hasil rapat Komisi P/KB yang sudah berjalan cukup panjang dan alot dari berbagai pertimbangan dari tahun ke tahun.

Karena memang kita ada di tahun politik, pembentukannya takut ada konspirasi muncul di situ, ada bias-bias, nanti baru tahun ini baru bisa terbentuk.

Jadi hasil komunikasi, kita sepakat 13 Maret dilantik, berdasarkan SK yang sudah kita buat mengetahui Badan Pekerja dan Sekretaris Jemaat.

Bagaimana Cara anda merekrut Anggota Panji Yosua?

Roy Tambayong : Perekrutan itu dari masing-masing kolom kami buatkan edaran untuk bisa mengusulkan, kolom mengusulkan dua orang. Total ada 27 kolom, jadi ada 54 anggota Panji Yosua diusulkan tiap kolom.

Kita juga melakukan penilaian dan pemahaman, kesediaan sehingga Panji Yosua itu benar-benar disandang tidak ada yang dipaksa dan terpaksa. Betul-betul pemberian diri dalam pelayanan.

Kita rekrut kumpulkan sampaikan tugas pokok, setelah menyetujui dibuatkan SK. Di samping itu kita masukan pengurus-pengurus di biro-bironya berjumlah 12 sesuai 12 murid Kristus.

Sehingga dengan penasehat dan pembina totalnya 70 orang. Komisi P/KB sebagai penanggung jawab.  Itulah komposisi-komposisinya, disesuaikan.

Sampai saat ini Komisi P/KB Sinode GMIM masih merumuskan lagi untuk direvisi, apalagi Panglima Panji Yosua yang baru terpilih James Sumendap sudah ada beberapa wacana yang akan dilakukan.

Mungkin ada penambahan divisi disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Setelah terbentuk, Apa yang dilakukan Panji Yosua saat ini?

Dikson Wehantouw : Panji Yosua itu ada untuk melayani, jangan ada sikap di luar rel. Ketika kita memakai seragam Panji Yosua itu satu komando.

Panji Yosua itu melakukan pengamanan di gereja, ada duka, kita selalu siap membantu. Kita juga sudah punya ambulans Panji Yosua.

Tiap Sabtu ada jalan sehat, di situ selalu dibina, Panji Yosua itu jangan lebih dari polisi, kalau bisa kita humanis. Kita baru seumur jagung, jemaat mulai merasa ada terbantu. 

Tanggapan anda bagaimana Panji Yosua ikut andil dalam menjaga toleransi?

Roy Tambayong:  kota Manado merupakan kota Toleran, Pemerintah mendapat penghargaan kota Toleran, kita tentu saja Pelsus untuk bisa menjaga sehingga Kota Toleran di Manado bukan hanya slogan saja.

Saya di Panji Yosua di divisi anti teror dan anti Narkoba kaitan dengan dengan keamanan dan toleran sangat erat kaitannya, karena kita bicara keamanan kita bicara kondisi masyarakat yang dinamis yang benar-benar mengarah ke bagaimana terwujudnya pembangunan nasional.

Bagaimana kita menjaga keamanan dan penegakan hukum, bagaimana kita melakukan pembinaan ke potensi-potensi masyarakat hingga memang diharapkan bisa berjalan baik.

Kedua, bicara toleran bagaimana kita bisa saling menghormati dan kita bisa saling menghargai perbedaan, dan ini tidak hanya berlaku individu tetapi antarkelompok. Kata kunci toleransi bagaimana menahan diri.

Kita bisa menahan diri, kita tahu bagaimana itu toleransi. Kita harus tahu, kita itu siapa dan harus bagaimana.

Kadang-kadang kita kaku dengan pemahaman kita sebagai orang beragama, terjebak dengan doktrin yang tradisional yang sifatnya semakin ekstrim, kita tampil di masyarakat apa yang didengar dulu-dulu itu menjadi pegangan kita, padahal era saat ini sudah berubah, kita hidup dengan dinamis.

Kita juga tahu bukan hanya agama kita yang ada, tapi agama lain. Sedikit kita korek moderasi beragama. Intinya kita saling menghargai satu yang lain.

Saya di Panji Yosua Sinode bidang Anti Teror, kita nanti lebih banyak ke warga jemaat.

Tentunya tanggungjawab kita ke depan bagaimana kita melebarkan sayap, melakukan lebih ke penyuluhan dan pembinaan supaya P/KB sebagai kepala keluarga bisa membawa hal-hal baik bagi keluarganya.

Karena  apa yang didapatkan disampaikan ke keluarga agar keluarganya dapat mengaplikasikan di kehidupan dia.

Jika orang tua tidak bisa memberikan pemahaman, anaknya tidak bisa memahami Apalagi situasi di tempat lain banyak terjadi gesekan, karena tidak memahami betul toleransi umat beragama.

Kehadiran Panji Yosua khususnya kebidangan saya ini bisa diimplementasikan ke luar lewat penyuluhan. Ada game kita lakukan agar warga P/KB bisa memahami modelnya itu bagaimana.

Teror itu bikin orang ketakutan, namun kita hadir dengan orang lihat kita sudah senang dan nyaman.

Saya usulkan dalam kegiatan di lapangan, kita tampilkan sosok-sosok yang lebih humanis. Kita buat pelatihan.

Seluruh P/KB misalnya kami  latihan PBB (Peraturan Baris Berbaris) ada keseragaman satu dengan yang lain, PBB melatih fisik.

Melatih juga jangan sampai mau menang sendiri, egois, kita latihan bersama. Selesai bersama, ngopi bareng. 

Jangan sampai kalau pengamanan Panji Yosua jaga, mungkin harusnya lewat cuma 5 menit, jadi satu jam.

Kenapa? Panji Yosua tutup semua jalan, disuruh putar masuk lorong-lorong. Panglima sudah sampaikan itu. 

Kita akan upayakan, Panglima tertinggi sudah menyampaikan, rapat konsultasi sudah diterima masukan akan digodok Komisi P/KB bersama Panji Yosua bersama para pakar, dipaparkan.

Ke depan AD ART terbentuk sudah ada pola baku di lapangan harus berbuat apa bertanggungjawab ke siapa, jangan sampai di lapangan berbuat semau gue. (ryo)

Upacara Hari Kebangkitan Nasional, Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut Bacakan Pesan Menkominfo

BERITA FOTO, Jalan Desa Pontodon dan Bilalang Bolmong Rusak 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved