Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado

Irjen Kementan: Ketahanan Nasional Tidak Lepas dari Ketahanan Pangan

Irjen Kementerian Pertanian, Jan Samuel Maringka menyebutkan, ketahanan nasional tidak lepas dari ketahanan pangan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/F. Lumowa
Raker Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan yang dihadiri Irjen Kementan RI, Jan S. Maringka di Luwansa Manado, Kamis (19/05/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Irjen Kementerian Pertanian, Jan Samuel Maringka menyebutkan, ketahanan nasional tidak lepas dari ketahanan pangan.

"Ketahanan suatu bangsa bukan saja diganggu dengan masalah-masalah perang yang secara langsung, tetapi perang di dunia modern disebut dengan perang asimetris atau tidak lagi berhadapan," sebut Maringka saat Raker Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan di Luwansa Manado, Kamis (19/05/2022).

Dia mencontohkan, gangguan gangguan terhadap generasi muda melalui narkotika, pembentukan spirit, film-film porno, dan itu dalam konteks merusak generasi muda saat ini.

Bahkan dalam hal lain bisa juga menyerang faktor disintegrasi bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa.

Karena itu dia berharap, semua pemangku kepentingan yang hadir memiliki spirit ketahanan nasional yang sama.

Bertahan terhadap gangguan tersebut, menurut dia, bukan saja harus dilakukan oleh TNI-Polri tapi juga seluruh elemen bangsa termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Irjen menambahkan, Sulawesi Utara memiliki tagline Mari Jo ba Kobong (mari berkebun). Spirit ini bisa menjadi satu semangat bersama dalam rangka menjaga ketersediaan pangan.

"Kita harus melihat bahwa pandemi bisa kita lewati salah satu faktor utama adalah ketersediaan pangan," ujarnya.

Kalau misalkan di daerah lain mungkin kesulitan harus 'lockdown' sehingga sarana konsumsi makanannya difasilitasi, tetapi di daerah lain tersedia.

"Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan bibit kelapa dan pala serta peralatan, ini untuk memenuhi permintaan Gubernur Sulut dalam konteks melakukan peremajaan komoditas terhadap simbol daerah yaitu Nyiur Melambai," katanya.

Raker pengawasan tersebut dihadiri Sekdaprov Asiano Gamy Kawatu, Kapolda Irjen Polisi Mulyatno, Kajati Edy Birton, Kepala BPKP Beligan Sembiring serta pemangku kepentingan terkait.

Sekdaprov Asiano Gamy Kawatu mengatakan, ini adalah pertemuan perdana di Indonesia dan diharapkan menjadi contoh untuk provinsi lain.

"Intinya adalah dalam kaitan sinergitas semua pemangku kepentingan," ujarnya.

PDRB Sulut, kata dia, sebanyak 22 persen disumbangkan sektor pertanian, sama dengan nasional sekitar 16 persen lebih.

"Pemprov terus mengajak semua petani maupun ASN untuk memanfaatkan pertanian dan perkebunan mendukung ketahanan pangan," ujar Kawatu.(ndo)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved