Berita Viral
Soal UAS Ditolak Masuk, Media Singapura Sebut Ustaz Abdul Somad Mengajarkan Sikap Ekstrimisme
Sebelumnya nama Ustaz Abdul Somad tengah menjadi sorotan publik. Hal tersebut setelah dirinya menyebut dideportasi dari Singapura.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya nama Ustaz Abdul Somad tengah menjadi sorotan publik.
Hal tersebut setelah dirinya menyebut dideportasi dari Singapura.
Pernyataan dari UAS pun dibantah, hingga kini mendapat perhatian dari Media Singapura.
Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Minta BLT Harus Sampai ke Tangan Warga
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Besok Kamis 19 Mei 2022, Ada yang Hubungannya dengan Atasan Mungkin Tidak Baik
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 11.30 WIB, Seorang Sopir Tewas, Truk Kontainer Rem Blong Tabrak Ertiga
Foto : Pemerintah Singapura Ungkap Alasan Tolak Ustaz Abdul Somad Masuk Negeri Singa. Dicap Sosok Ektremis. (Kolase Wikipedia/Handout)
Media Singapura membeberkan alasan Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak masuk ke Singapura karena mengajarkan sikap ekstrimis.
The Straits Times menjelaskan bahwa ajaran ekstrimisme yang disuarakan UAS tidak bisa diterima di Singapura.
Seperti diberitakan, Selasa (17/5/2022), UAS ditolak masuk ke negara Singapura.
Berita Straits Times Singapura
Diberitakan Straits Times bahwa seorang pendakwah Indonesia ditolak masuk ke Singapura karena memiliki sejarah ajaran ekstremis yang tidak bisa diterima di sini.
Media berpengaruh di Singapura itu menulis bahwa Kementerian Dalam Negeri (MHA) pada Selasa (17 Mei) pendakwah Indonesia Abdul Somad Batubara dan enam rekan perjalanannya ditolak masuk ke Singapura.
Seorang juru bicara MHA mengatakan ketujuh orang tersebut (termasuk UAS) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada Senin (16/5/2022) dari Batam, Indonesia.
"Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama."
"Somad telah dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras dan multi-agama Singapura," begitu media tersebut menuliskannya.
Juga disebutkan kalau Somad di masa lalu telah berkhotbah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi "martir".
Somad juga disebut membuat komentar yang merendahkan anggota agama lain seperti Kristen dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir".
Lalu Somad katanya secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir atau kafir.
Masuknya pengunjung ke Singapura tidak otomatis atau hak, kata juru bicara MHA.
"Setiap kasus dinilai berdasarkan kemampuannya sendiri. Sementara Somad telah berusaha memasuki Singapura seolah-olah untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi," katanya.
Somad pada hari Senin memasang posting tentang ditolak masuk ke Singapura di media sosial.
Postingannya termasuk foto dan video area penahanannya di Terminal Feri Tanah Merah.
Meskipun dia adalah salah satu pengkhotbah Indonesia yang paling banyak diikuti di Internet, Somad telah dikritik oleh orang Indonesia, termasuk para pemimpin Muslim arus utama, atas komentar yang dia buat yang merendahkan agama lain.
Setelah Singapura menolaknya masuk, laporan media Indonesia mengatakan dia telah ditolak masuk ke Hong Kong, Timor Leste, dan beberapa negara Eropa di masa lalu.
Pekan lalu, Singapura mengatakan telah melarang film kontroversial berbahasa Hindi The Kashmir Files dengan alasan dapat menyebabkan permusuhan antara komunitas yang berbeda dan mengganggu kerukunan beragama di sini.
Otoritas Pengembangan Media Infokom, yang mengklasifikasikan film itu mengatakan telah menilai film tersebut dengan berkonsultasi dengan Kementerian Kebudayaan, Masyarakat dan Pemuda, dan Dalam Negeri, dan menemukan bahwa film tersebut berada di luar pedoman klasifikasi filmnya.
Agensi mengatakan: "Film ini akan ditolak klasifikasinya karena penggambaran Muslim yang provokatif dan sepihak dan penggambaran umat Hindu yang dianiaya dalam konflik yang sedang berlangsung di Kashmir.
"Representasi ini berpotensi menimbulkan permusuhan di antara komunitas yang berbeda, dan mengganggu kohesi sosial dan kerukunan beragama dalam masyarakat multiras dan multiagama kita."
Foto : Singapura ungkap alasan tolak Ustaz Abdul Somad. (Twitter @EVAAirUS)
Viral di Indonesia
Penolakan Ustaz Somad tersebut langsung menjadi berita viral di dalam negeri.
Dubes Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, tidak memberikan pernyataan yang jelas.
Suryopratomo hanya menyebut UAS tidak dideportasi, tetapi tidak mendapat izin masuk ke Singapura.
Seorang pendakwah Indonesia ditolak masuk ke Singapura karena memiliki sejarah ajaran ekstremis yang tidak bisa diterima di sini.
Menurut informasi yang diterima oleh Suryopratomo, pihak Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) di Singapura sejak awal tidak melakukan deportasi kepada UAS dan rombongan.
"Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura," ujarnya.
"Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura," jelas Suryopratomo seperti ditulis Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com