Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Vs Ukraina

Pengamat Ungkap Hal yang Membuat Putin Nekat Invasi ke Ukraina

Kenapa Rusia memutuskan melakukan invasi ke Ukraina? Banyak ulasan yang memperkirakan pertimbangan Vladimir Putin

Editor: Aswin_Lumintang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kenapa Rusia memutuskan melakukan invasi ke Ukraina? Banyak ulasan yang memperkirakan pertimbangan Vladimir Putin memutuskan untuk menyerang negara tetangganya tersebut.

Karena tak mudah bagi Putin memutuskan menyerang Ukraina yang dikenal dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi sampai saat ini, usai Kremlin memulai invasinya sejak 24 Februari 2022 lalu. Akibat invasi ke Ukraina, Rusia kian terkucil di panggung internasional.

Tank tercanggih milik Rusia, T-14 Armata muncul di parade di Moskwa, tapi tidak pernah tampak di medan perang.
Tank tercanggih milik Rusia, T-14 Armata muncul di parade di Moskwa, tapi tidak pernah tampak di medan perang. (GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)

Sanksi ekonomi bagi Rusia terus dipertajam oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan sekutu lainnya.

Doktor ilmu sejarah sekaligus pemerhati Rusia-Eropa Timur dari Universitas Indonesia (UI), Ahmad Fahrurodji menyebut serangan Rusia sarat motif geopolitik. Pasalnya perlu ada alasan sangat kuat bagi pemimpin Rusia untuk mengambil keputusan yang mempertaruhkan masa depan Rusia.

"Pasti ada alasan yang sangat kuat bagi pemimpin Rusia itu dalam mengambil keputusan yang mempertaruhkan masa depan Rusia akan kemungkinan Rusia terancam dikucilkan dalam masyarakat internasional dan sanksi ekonomi yang lebih keras," kata Ahmad dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Menurut Ahmad, alasan demiliterisasi yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin lebih memiliki motif geopolitik berkaitan dengan perluasan NATO ke Timur. Sebab sejak awal Rusia menilai eksistensi NATO tak lagi relevan, seiring berakhirnya Perang Dingin.

Perluasan NATO sendiri, bagi Rusia, merupakan instrumen politik luar negeri AS untuk semakin menanamkan hegemoni mereka di kawasan.

Baca juga: Segini Pendapatan Jess No Limit Pacar Sisca Kohl Tiap Bulan, Bikin Melongo, Bisa Bangun Rumah Mewah

Baca juga: Haji Faisal Bingung, Uang Asuransi Kematian Vanessa Angel Ada pada Orang Lain, Singgung Hak Gala Sky

Putin menyoroti pengabaian norma internasional oleh Barat dalam penyelesaian berbagai permasalahan dunia.

Contoh pelanggaran hukum internasional antara lain pengeboman Beograd, Libya, Irak, dan terakhir terhadap Suriah, yang dilakukan koalisi Barat. Seluruh tindakan itu tak pernah disetujui baik dari pemerintah Suriah maupun Dewan Keamanan PBB.

 
Putin menyebut aksi koalisi dan penghancuran di Suriah justru melahirkan arus pengungsi besar-besaran ke Eropa dan munculnya sarang-sarang baru terorisme internasional.

"Sinyalemen Putin tersebut seakan merupakan bentuk protes dan habisnya kesabaran Rusia terhadap berbagai permasalahan dunia yang selama ini diselesaikan secara sepihak oleh AS dan sekutu mereka tanpa mempertimbangkan pandangan pihak lain," ungkap Ahmad.

https://www.tribunnews.com/internasional/2022/05/18/pengamat-sebut-serangan-ke-ukraina-pertaruhkan-masa-depan-rusia

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved