Berita Minahasa
Serunya Orang Minahasa Berburu Tikus Hutan, Diolah Jadi Kuliner Tradisional Berlabel Ekstrem
Warga Berburu Tikus Hutan di Areal Perkebunan Desa Wasian, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Senin (17/5/2022).
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
Para pemburu sudah menyiapkan senapan angin.
Bidikan senapan pemburu pun cukup jitu, sekali tembak buruannya pun terkapar tak berdaya.
Keseruan para pemburu menangkap tikus hutan pun jadi tontonan petani yang berkebun di lokasi tersebut.
Para pemburu pun berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
Para Pemburu menangkap tikus hutan ini untuk disantap.
Ada dua jenis tikus hutan, ada yang tikus hutan ekor hitam dan tikus hutan ekor putih.
Buruan kali ini tikus hutan kali ini tikus hutan ekor hitam.
Daging tikus hutan biasanya dimasak dengan olahan khas Minahasa atau biasa disebut bumbu RW, kepanjangan dari rintek wuuk. Biasanya label bumbu RW digunakan untuk olahan daging anjing, namun bisa juga digunakan untuk olahan daging lainnya.
Bumbu RW terdiri dari cabe rawit, lengkuas, kunyit, sereh, bawang batang, bawang daun, kemangi dan jahe.
Bumbu biji dihaluskan, sementara bumbu daun dirajang kasar.
Tikus hutan biasanya dibersihkan bulu-bulunya dengan cara dibakar, menyisakan daging dan bagian hati. Setelah itu dimasak dengan bumbu RW.
Para pemburu tikus hutan ini berasal dari Desa Pinabetengan Utara, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa.
Mereka jauh-jauh datang ke wilayah Kakas Barat memang untuk berburu tikus hutan,
Steven, salah satu Pemburu mengungkapkan, mereka datang berburu tikus hutan agar bisa diolah dan disantap bersama
"Mau piknik, soalnya ada Pemilihan Hukumtua," kata dia.