Sosok Eduard Anak Kedua Albert Einstein, Punya Otak Cerdas Namun Sering Sakit, Suka Musik
Sebagai putra bungsu dari fisikawan terkenal di dunia, Albert Einstein, Eduard Einstein mau tidak mau menjadi bayangan dalam kehidupan ayahnya.
Sementara otaknya yang dingin membuat Albert Einstein berpikir untuk memberi tahu Eduard tentang kehidupan.
Albert bersumpah akan memprioritaskan pengobatan penyakit anaknya.
Dia mengabdikan dirinya untuk menemukan pengobatan terbaik bagi putranya dan pergi berkali-kali dengan Eduard.
Pikiran Berbakat Tapi di Bawah Bayangan Ayahnya
Sejak usia dini, Eduard menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan untuk mewarisi kecerdasan ayahnya.
Dia berbakat dalam banyak seni lain seperti musik dan puisi.
Namun, ia memiliki hubungan khusus dengan psikiatri dan memuja Sigmund Freud (ahli saraf dan psikolog Austria).
Pada tahun 1929, Eduard mendapat semua A dan merupakan salah satu siswa terbaik di sekolah.
Dia mendaftar dii Universitas Zurich mengikuti jejak ayahnya.
Di sana, Eduard belajar untuk menjadi psikolog.
Kesehatan Eduard masih mengkhawatirkan keluarganya, terutama Albert.
Dia bangga dengan prestasi dan kemampuan putranya, tetapi juga takut akan penyakitnya.
Namun untuk beberapa saat, Eduard sepertinya memiliki masa depan yang cerah seperti ayahnya.
Terlahir dalam keluarga yang berantakan dan menjadi putra Albert Einstein bukanlah hal yang mudah.
Bagi Hans dan Eduard, tantangan terbesar adalah hidup dalam bayang-bayang ayah mereka.