Sosok Eduard Anak Kedua Albert Einstein, Punya Otak Cerdas Namun Sering Sakit, Suka Musik
Sebagai putra bungsu dari fisikawan terkenal di dunia, Albert Einstein, Eduard Einstein mau tidak mau menjadi bayangan dalam kehidupan ayahnya.
Beberapa waktu kemudian, keluarga itu pindah ke Berlin.
Namun, pernikahan Albert dan Mileva segera berantakan.
Mereka menyelesaikan proses perceraian pada tahun 1919. Perceraian itu sangat mempengaruhi anak laki-laki mereka, terutama Hans.
Mileva tidak menyukai Belrin. Jadi dia meninggalkan Albert dan membawa serta anak-anaknya.
Dia kembali untuk menetap di Zurich. Meski berjauhan, Albert tetap menjaga hubungan dengan anak-anaknya.
Ia mengunjungi mereka sesering mungkin dan bahkan mengajak kedua anaknya jalan-jalan.
Untuk waktu yang lama, orang berspekulasi bahwa Albert Einstein adalah ayah yang dingin.
Namun, baru-baru ini ditemukan surat yang menunjukkan bahwa dia selalu memberi semangat dan tertarik pada kehidupan kedua putranya.
Mileva selalu bersikeras bahwa Albert selalu memilih sains, bukan keluarga.
Namun, putra tertua mereka, Hans, mengklaim bahwa Albert akan mengesampingkan pekerjaan dan mengawasi anak-anaknya selama berjam-jam ketika Mileva sedang sibuk dengan pekerjaan rumah.
Di masa mudahnya, Eduard adalah anak yang sakit-sakitan. Dia sering sakit dan lemah sepanjang waktu.
Karena iut, dia sering melewatkan perjalanan keluarga.
Kondisi Eduard sepertinya membuat ayahnya putus asa.
Dalam sebuah surat kepada rekan-rekannya, ilmuwan tersebut menuliskan mengenai kondisi anak laki-lakinya itu.
"Kondisi anak laki-lakiku membuatku sangat tertekan. Tidak mungkin baginya untuk berkembang menjadi orang yang sepenuhnya berkembang." Tulisnya.