Berita Minsel
Tradisi Berbagi Angpou Lebaran di Kelurahan Ranoyapo Amurang Buat Anak-anak Bahagia
Lebaran atau Hari raya Idul Fitri 1443 H pada hari ini, Selasa (02/05/2022) menjadi momen penting dan perayaan yang membahagiakan bagi umat Muslim
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID,Manado - Lebaran atau Hari raya Idul Fitri 1443 H pada hari ini, Selasa (02/05/2022) menjadi momen penting dan perayaan yang membahagiakan bagi umat Muslim.
Setelah dua tahun tidak dapat merayakan Lebaran dengan bersilahturahmi dengan sanak saudara karena Pandemi Covid 19, kini umat Muslim mendapat kebebasan untuk merayakan lebaran dengan berkumpul bersama keluarga besar meski dalam penerapan protokol kesehatan.
Pantauan Tribun Manado di Kelurahan Ranoyapo Amurang , Kabupaten Minahasa Selatan, sekitar kawasan pemukiman umat Muslim, terlihat suasana yang penuh kebahagiaan.
Beberapa hal yang menjadi tradisi turun temurun setiap tahun yang tidak bisa dilakukan pada masa pandemi kini terlihat dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Seperti tradisi Mudik Lebaran, banyak umat Muslim yang bekerja diluar daerah pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga besar di Ranoyapo sehingga suasana di Kelurahan Ranoyapo tampak ramai.
Selain itu Kegiatan Sholat Ied di Masjid juga sudah dapat dilakukan.
Ada hal menarik di kelurahan Ranoyapo Amurang pada perayaan hari raya Idul Fitri kali ini, yakni tradisi open house dimana warga setempat bukan hanya umat muslim tapi dari masyarakat yang non muslim dapat berkunjung dan menikmati sajian dari keluarga yang dikunjungi.
"Open House sudah jadi tradisi turun temurun. Kami umat muslim di Ranoyapo menerima dan melayani pengunjung, baik dari sesama warga dan umat di Ranoyapo juga masyarakat non muslim dari mana saja," ujar Lestari.
Menurut Lestari Selain open house ada juga tradisi bagi - bagi THR buat anak-anak atau lebih dikenal dengan bagi-bagi angpao.
"Lebaran jadi momen yang sangat membahagiakan buat anak-anak di sini, karena mereka akan berkunjung ke setiap rumah sambil membawa dus atau kantong untuk menaruh uang yang mereka dapat," kata Lestari.
Dalam memberikan uang buat anak-anak, mereka tidak memandang ataupun membedakan.
"Anak-anak bukan dari umat muslim saja, banyak dari anak-anak warga non muslim juga ikut mendapat angpao pada hari raya Lebaran ini. Hal ini sudah menjadi tradisi di sini," pungkasnya.
Ahmad (6) dan teman-teman sebayanya merasa senang dan bahagia dapat angpao saat berkunjung ke rumah-rumah tetangga.
"Ini sudah rumah ke lima yang saya kunjungi bersama teman-teman, kami dapat duit disetiap rumah yang kami masuk. Ada juga yang kasih minuman botol serta kue buat kami,"ujarnya.
Makanan khas lebaran juga tersedia hampir disetiap rumah umat muslim di Ranoyapo. Mulai dari ketupat, nasi bungkus, rendang, Sate bahkan gule dan dan sop kambing.