Bank Mandiri
Bank Mandiri Cetak Laba Rp 10 Triliun di Kuartal I 2022, Tumbuh 70 Persen YoY
Bank Mandiri mencetak laba bersih konsolidasi sepanjang kuartal I 2022 sebesar Rp 10 triliun atau tumbuh 70 persen secara tahunan.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam tiga bulan pertama 2022, Bank Mandiri berhasil menangkap momentum pertumbuhan ekonomi dan mencatat kinerja positif.
Seiring dengan ekonomi yang membaik, Bank Mandiri mencetak laba bersih konsolidasi sepanjang kuartal I 2022 sebesar Rp 10 triliun atau tumbuh 70 persen secara tahunan.
Kinerja bisnis yang baik tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93 persen secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.072,9 triliun pada kuartal I 2022.
Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65 persen yoy.
Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus Rp 1.269,0 triliun atau tumbuh 7,42 persen YoY.
Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi lewat Livin’ by Mandiri yang meningkatkan dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) bank only, yang tumbuh 10,93 persen YoY menjadi Rp 748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75,0 persen.
Angka CASA itu jauh di atas rata-rata industri perbankan.
Realisasi gemilang ini mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp 1.734,1 triliun. Tumbuh 9,47 persen secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir.
“Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan menurutnya turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis ke Tribunmanado.co.id, Kamis (27/04/2022).
Lewat inisiatif tersebut, Bank Mandiri telah mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37 persen, jauh di bawah rata-rata industri.
Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen.
Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7 persen secara yoy, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022.
Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif.
Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp 292,5 triliun, tumbuh signifikan 10,37 persen secara YoY.