Komunitas
Peserta Membludak, Boboca Diving Club Sukses Gelar Try Scuba Diving dan Emergency First Response
BDC melaksanakan kegiatan edukatif Try Scuba Diving dan Emergency First Response (EFR) di Dermaga Megamas Manado, Sabtu, 23 April 2022
TRIBUNMANADO.CO.ID - Boboca Diving Club menggelar kegiatan edukatif Try Scuba Diving dan Emergency First Response ( EFR ) di Dermaga Megamas Manado, Sabtu, 23 April 2022,
Kegiatan ini juga diarangkaikan dengan peluncuran kartu Tapcash BNI – Boboca Diving Club dengan tema laut.
Kegiatan ini berlangsung meriah dan mendapat antusiasme masyarakat yang besar.
Edukasi mengenai “laut” bagi masyarakat Kota Manado dan sekitarnya sangatlah penting mengingat Kota Manado terkenal bukan hanya kulinernya namun juga laut beserta isinya.
Hal demikianlah yang mendasari para peselam (divers) yang berasal dari berbagai kalangan dengan berbagai profesi yang berkumpul dalam Boboca Diving Club (BDC) di Manado.
BACA JUGA: Boboca Diving Club Manado Launching Tap Cash BNI, Tampi: Ini Terobosan Baru
Novy Kambong selaku Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua BDC mengatakan Try Scuba Diving merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan hobi sekaligus bisa menciptakan atlit olahraga selam.

"Serta buat masyakarat pada umumnya, menjadi media edukasi bagaimana mencintai, melestarikan laut lewat menyelam (diving), dan media untuk mempromosikan wisata air dalam hal ini laut," ujarnya.
Try Scuba Diving diperuntukkan bagi masyararakat awam selam.
Pada kegiatan ini, BDC memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal laut bukan hanya dari permukaan saja, namun melihat ke dalam laut dengan menggunakan peralatan selam khusus.
Panitia menyediakan 10 orang guide berpengalaman, dan beberapa fotografer terlatih dan berpengalaman yang siap-sedia menunggu di bawah air untuk mengabadikan momen-momen tersebut.
Salah satunya adalah fotografer ternama Nelson Uada.
Kuota yang dipersiapkan sebanyak 10 untuk tamu VVIP, dan 60 untuk masyarakat umum non peselam.
Namun, tidak disangka – sangka, jumlah masyarakat yang sudah mendaftar secara online dan hendak mendaftar onsite membludak dan melebihi kapasitas.

Ketua Boboca Diving Club, Regina Tampi mengatakan pihaknya sangat senang karena kegiatan ini disambut dengan antusiasme masyarakat yang besar, namun terbatas oleh jumlah kuota.
"Melihat situasi ini, kemungkinan kami akan mengadakan kegiatan yang sama lagi agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkan pengalaman pertama menyelam dan melihat seperti apa ketika berada di bawah laut,” ujarnya.
Saat Try Scuba Diving sedang berlangsung, hal yang paling tidak bisa diduga adalah faktor alam.
Tiba-tiba hujan dan angin yang cukup deras berhembus, walaupun tidak menyebabkan ombak besar, namun air menjadi kabur, dan jarak pandang menjadi terbatas.
Namun kegiatan terus dilaksanakan.
Menariknya, setelah mewawancarai beberapa peserta, hal tersebut tidak mematahkan semangat, antusiasme, dan kegirangan mereka.
Mereka sangat senang dengan pengalaman pertama ini.
Yang awalnya banyak yang takut karena tidak bisa berenang, takut akan air yang dalam dan gelap, dan berbagai konotasi negatif mengenai laut seperti takut tiba-tiba muncul ikan hiu besar yang memangsa manusia seperti di film “JAWS” dan film lainnya.

Kemudian pada saat baru saja turun ke air, tentu saja dengan didampingi guide dan setelah diberikan materi dasar tentang penyelaman oleh instruktur selam berlisensi, ada perasaan mereka untuk menyerah dan ingin langsung naik ke permukaan air saja, tetapi mereka memutuskan untuk mengatasi kepanikan mereka dan melanjutkan.
Para peserta sangat antusias dan banyak yang ingin mencoba kembali.
Akhirnya mendadak banyak peserta yang tadinya “takut” akan laut mulai tumbuh “ketertarikan” akan laut. “Itu yang kami inginkan," kata Regina Tampi.
Kegiatan dilanjutkan dengan Emergency First Response (EFR) Refreshment yang diperuntukkan khusus bagi anggota BDC dengan minimal lisensi Rescue Diver.

Materi ini disampaikan langsung oleh anggota Basarnas Manado yaitu Dwi Oktavianus Sutrisno yang juga adalah anggota BDC.
Ia menjelaskan bahwa sebagai diver harus mengetahui Teknik Pertolongan Pertama Terhadap Korban.
Salah satu contoh adalah korban yang mengalami henti nafas dan henti jantung sehingga penanganannya dilakukan dengan Teknik RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan Teknik Pemindahan Korban dari tempat yang tidak aman ke tempat yang lebih aman.
Untuk memudahkan penanganan medis lebih lanjut, serta Teknik Penggunaan Tabung Oksigen (Terapi Oksigen) yang diperuntukkan untuk korban dalam kondisi pernafasan yang tidak stabil maupun sebagai tindakan medis lebih lanjut setelah metode RJP berhasil dilakukan terhadap korban.

Dalam kegiatan EFR Refreshment ini, selain diberikan materinya, semua anggota yang terlibat juga ikut mendemonstrasikannya satu per satu.
Tidak lupa disampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus dan anggota BDC yang turut serta ambil bagian demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini tanpa mengenal waktu, tenaga, dan cuaca.

"Terima kasih kepada Pinwil BNI 11 Manado Bpk Irwan Eka Putra, Kacab BNI Manado Bpk. Bob Hotma Samosir, Pemilik dan Pemimpin Megamas Manado Ibu Amelia Tungka, Ketua POSSI Manado Ibu Ir. Jean Sumilat, Kasat Polairud Polresta Manado Bpk. AKP Krest Mulalinda, S.Pd.,M.H., Kepala Kantor Pencarian &Pertolongan Kelas A Manado Bpk. Suhri N N Sinaga S.E., M.M., Fotografrer Tapcash Coach Nelson Uada, atas support dan fasilitasnya bagi BDC dan para pengurus, pendiri serta anggota BDC yang turut serta ambil bagian demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini tanpa mengenal waktu, tenaga, dan cuaca," ujar Regina Tampi selaku Ketua BDC. (*)