Gunung Anak Krakatau Erupsi
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Warga Rasakan Getaran, Gemuruh hingga Hujan Abu
Dalam laporanannya mengatakan, bahwa tercatat di seismogram, dengan amplitudo tremor menerus 40-55 mm dominan 50 mm.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Minggu (24/4/2022).
Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi Pasauran, Kabupaten Serang, sampai saat ini, GAK masih terjadi letusan terus menerus.
Dalam laporanannya mengatakan, bahwa tercatat di seismogram, dengan amplitudo tremor menerus 40-55 mm dominan 50 mm.
Baca juga: Adem! Ucapan Manis Olla Ramlan ke Aufar Hutapea yang Berulang Tahun, Sang Suami: Makasih Sayang
Kecamatan Labuan, Sumur, dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, terdampak erupsi Gunung Anak Kraktau (GAK) berupa gempa vulkanik dan hujan abu.
Anisa Sutriani, warga Kampung Lampe, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, merasakan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (23/4/2022).
"Lumayan terasa guncangannya," ujarnya saat dihubungi, Minggu (24/4/2022).
Lain halnya yang dialami warga Kampung Ketapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Ketua RT 03/04, Ruyadinata, mengaku hujan abu terjadi setelah GAK erupsi beberapa hari belakangan.
"Semalam wilayah Kecamatan Sumur dilanda hujan abu vulkanik. Hujan abunya tipis yang berasal dari erupsi GAK,” katanya.
Erupsi terjadi pada pukul 20.00.
Saat ini, warga sudah beraktivitas seperti biasa.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang, mengatakan, hujan abu juga terjadi di Kecamatan Cimanggu.
Dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan menggunakan masker saat menjalankan aktivitas di luar rumah.
“Bahaya bisa menyebabkan gangguan hidung tersumbat, batuk, sesak napas, dan bronkitis. Oleh karena itu diwajibkan kepada warga untuk memakai masker,” ujarnya.
Krakatau Keluarkan Abu Putih hingga Hitam di Atas 3.000 Meter
Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi Pasauran, Kabupaten Serang, sampai saat ini, GAK masih terjadi letusan terus menerus.
Dalam laporanannya mengatakan, bahwa tercatat di seismogram, dengan amplitudo tremor menerus 40-55 mm dominan 50 mm.
"Kolom erupsi berwarna putih-kelabu-hitam tebal arah condong ke selatan- tenggara, tinggi 3000m diatas puncak," tulisnya dikutip dari akun instagram @krakatau_ca_cal pada Minggu (24/4/2022).
Dijelaskan bahwa, pada saat terjadi letusan, sesekali terdengar suara gemuruh letusan ke pos PGA anak krakatau di Pasauran.
Oleh karenanya, dalam laporan tersebut masyarakat diimbau untuk selalu melindungi diri.
"Dihimbau kepada masyarakat yang berkativitas di luar ruangan, agar menggunakan masker, kacamata dan menggunakan pelindung kepala," terangnya.
Disampaikan bahwa, hal itu dilakukan untuk melindungi diri dari jatuhan abu vulkanik GAK, dikarenakan dapat menyebabkan gangguan pernapasan.