Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Covid

Temuan Kasus Covid-19, Wanita di Spanyol Positif 2 Kali dalam 20 Hari, Terinfeksi Delta Lalu Omicron

Tes tersebut menunjukkan wanita itu terinfeksi dengan dua varian berbeda yaitu Delta pada akhir Desember dan kemudian Omicron pada Januari.

pexels.com
Ilustrasi covid 19, Temuan Kasus Covid-19, Wanita di Spanyol Positif 2 Kali dalam 20 Hari, Terinfeksi Delta Lalu Omicron 

Terinfeksi dua varian berbeda

Sekuensing seluruh genom menunjukkan bahwa pasien telah terinfeksi oleh dua varian Covid yang berbeda.

Infeksi pertamanya adalah varian Delta dan yang kedua varian Omicron.

Varian ini diketahui lebih menular dan dapat menghindari kekebalan dari infeksi dan vaksinasi sebelumnya.

Dr Gemma Recio, dari Institut Català de la Salut di Tarragona dan salah satu penulis penelitian memberikan komentar terkait kasus ini.

"Kasus ini menyoroti potensi varian Omicron untuk menghindari kekebalan sebelumnya yang diperoleh baik dari infeksi alami dengan varian lain atau dari vaksin," terang Dr Gemma.

Dia menambahkan bahwa kasus tersebut menggarisbawahi pentingnya pengawasan genomik.

"Pemantauan semacam itu akan membantu mendeteksi varian dengan kemampuan untuk menghindari sebagian dari respons imun," katanya.

Baca juga: Viral Mike Tyson Pukuli Pemuda yang Mengganggunya di Pesawat, Si Leher Beton Banjir Dukungan

Infeksi ulang juga tercatat di Inggris

Dikutip BBC, infeksi ulang dicatat di Inggris, tetapi membutuhkan 90 hari antara tes positif.

Angka resmi menunjukkan bahwa hampir 900.000 orang di Inggris berpotensi dua kali terinfeksi Covid-19 hingga awal April.

Namun, jumlahnya tidak tepat karena hanya sekuensing seluruh genom yang dapat menunjukkan dengan tepat apakah infeksi disebabkan oleh varian yang berbeda, dan tidak semua infeksi dilaporkan.

"Kasus ini tidak terlalu mengejutkan, meskipun jarak antara infeksi sangat pendek," ungkap Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di University of East Anglia.

"Kami telah mengetahui selama beberapa bulan bahwa infeksi ulang akan terjadi. Varian Omicron dengan mutasi pelariannya telah membuat infeksi ulang menjadi lebih mungkin terjadi."

Sekarang Omicron adalah varian yang dominan, ada kemungkinan bahwa infeksi sebelumnya dengan Omicron akan membuat infeksi ulang – terutama dengan sangat cepat – menjadi lebih kecil kemungkinannya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved