Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Anak Krakatau Erupsi

Potret Gunung Anak Krakatau Erupsi, Ketinggian Abu Capai 1.500 M, Pijaran Lahar Terlihat

Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengalami erupsi sejak Jumat (22/4/2022) dini hari.

Instagram @warungjurnalis
Video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus jelang sahur dini hari tadi, Jumat (22/4/2022) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi.

Ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter dari puncak.

Erupsi terjadi pada Jumat (22/4), sekitar pukul 02.37 WIB.

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem Diprediksi Dialami 27 Wilayah, BMKG: Peringatan Dini Sabtu 23 April 2022

Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengalami erupsi sejak Jumat (22/4/2022) dini hari tadi.

Pijaran lahar terlihat dari kawah gunung yang berada di Selat Sunda tersebut.

Rahmatullah, salah seorang warga Pulau Sebesi membenarkan pijaran lahar dari GAK terlihat pada erupsi kali ini. Pulau Sebesi merupakan wilayah terdekat dari Gunung Anak Krakatau.

Menurut Rahmat, pijaran lahar tersebut baru diketahui warga sekitar pukul 18.00 WIB.

"Lahar kayaknya hari ini, tadi setelah magrib, karena salah satu nelayan liatnya baru hari ini kalau asap sudah dari kemarin-kemarin," kata Rahmat saat dihubungi, Kamis malam.

Rahmat sendiri melihat dengan jelas pijaran lahar tersebut ketika dia melaut di sekitaran Pulau Sebesi.

"Kalau dari Sebesi? Ya jelas kebetulan saya lagi melaut," kata Rahmat.

Berdasarkan foto dari kamera CCTV di situs Magma Indonesia yang diakses pukul 22.14 WIB, terlihat jelas pijaran lava di kawah gunung tersebut.

Kepala Pos Pantau GAK Hargo Pancuran Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan lahar tersebut hanya ada di sekitaran gunungnya saja.

"Yang terpenting kita harus waspada dengan debu vulkaniknya, dan itu pun tergantung arah angin dan besarnya letusan," kata Andi.

Status GAK sendiri masih level II atau waspada dengan imbauan nelayan maupun wisatawan dilarang mendekat dalam radius 2 kilometer.

Sementara itu, berdasarkan laporan letusan pada Jumat (22/4/2022) pukul 17.48 WIB, tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 957 metee di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 0 detik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved