Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anak Krakatau Meletus

Video Detik-detik Anak Krakatau Meletus Hari ini Jumat 22 April 2022, Mencekam! Lahar Panas Menyala

Kini, video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus terekam CCTV menjadi perbincangan di media sosial.

Editor: Indry Panigoro
Instagram @warungjurnalis
Video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus jelang sahur dini hari tadi, Jumat (22/4/2022) 

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Minggu (17/4/2022) dengan menyemburkan abu vulkanik 800 meter dari atas puncak.

Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut, peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/4/2022) sekira pukul 21.15.

Menurut laporan Badan Geologi, tinggi kolom abu teramati kurang lebih sekitar 800 meter di atas puncak.

Kolom abu itu terlihat kelabu hingga hitam dengan melaju ke arah barat daya.

Erupsi in terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 40 detik.

Warga diminta tidak mendekat dengan jarak 2 km dari Gunung Anak Krakatau.

Erupsi Gunung Anak Krakatau sebelumnya terjadi pada 28 Maret 2022.

Saat itu tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau berkisar 1.157 m di atas permukaan laut.

Kolom abu tampak berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 57 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 54 detik.

Hal itu dibenarkan oleh Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.

"Iya. Saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level II (waspada)," jelasnya.

Bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda masih terpantau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

Bahkan, kembali terjadi erupsi di gunung api yang sempat mengalami letusan cukup besar di akhir tahun 2018 silam yang memicu tsunami Selat Sunda.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved