Perang Rusia Vs Ukraina
Pengusaha Jerman Kompak Tolak Perintah Uni Eropa untuk Boikot Gas Rusia
Himpunan pengusaha dan serikat Buruh Jerman Deutsche Arbeitsfront, (DAF) pada Senin (18/4/2022) kompak menolak seruan Uni Eropa yang akan memutus impo
TRIBUNMANADO.CO.ID, BERLIN – Himpunan pengusaha dan serikat Buruh Jerman Deutsche Arbeitsfront, (DAF) pada Senin (18/4/2022) kompak menolak seruan Uni Eropa yang akan memutus impor gas alam dari Rusia.
Penolakan tersebut dilayangkan himpunan pengusaha dan DAF, menyusul banyaknya tokoh Jerman yang mulai mengikuti langkah perintah Uni Eropa untuk menyerukan larangan impor gas Rusia, sebagai bentuk sanksi atas serangan invasi Putin terhadap Ukraina.
Himpunan pengusaha gas Jerman menyebut, kebijakan yang diambil Uni Eropa tak hanya dapat meruntuhkan perekonomian Rusia, namun juga berimbas melemahkan sistem operasional gas Jerman hingga memicu penutupan pabrik secara massal serta menghilangkan lapangan pekerjaan dalam skala besar.
“Embargo gas akan menyebabkan hilangnya produksi, penghentian, deindustrialisasi lebih lanjut, dan hilangnya posisi kerja jangka panjang di Jerman," kata Ketua Kelompok pengusaha BDA Rainer Dulger dan Ketua Konfederasi serikat pekerja DGB, Reiner Hoffmann dalam pernyataan bersama.

Muncunya risiko inilah yang kemudian berpotensi besar mengantarkan Jerman kedalam jurang resesi ekonomi di tahun 2023 mendatang.
"Embargo gas langsung akan membahayakan ekonomi serta perdamaian sosial di Jerman," kata Wakil Rektor Jerman Robert Habeck.
Bahkan direktur Peneliti di Institut Kiel Stefan Kooths memprediksi, Jerman akan kehilangan Produk Domestik Bruto (PDB) senilai 238 miliar dolar AS atau setara Rp3.417 triliun (Dalam satuan USD Rp 14,342) dalam dua tahun ke depan, jika serius memutus konsumsi impor gas Rusia.
Hadirnya impor gas Rusia bagi kehidupan Jerman khususnya industri manufaktur tak lagi dapat dipisahkan.
Baca juga: Nelayan yang Hilang di Lilang Kema Minut Ditemukan, Kepala Basarnas: Terima Kasih kepada Semua Tim
Meski saat ini komisi eksekutif UE telah mengarahkan pemerintah Jerman untuk memotong konsumsi gas Rusia dengan beralih menggunakan gas cair dari Norwegia dan Azerbaijan, serta berupaya membangun Terminal Terapung LNG.
Namun ketergantungan Jerman akan produk gas Rusia telah membuat negara ini sulit mencapai kemerdekaan penuh dari pasokan Rusia.
Dikutip dari Associated Press, Impor gas Rusia pada Jerman disepanjang tahun 2021 lalu telah mencapai 55 persen. Bahkan ditengah memanasnya sanksi AS dan Barat terhadap Putin, pemerintah Jerman justru terus melanjutkan aktifitas impor gas dari Rusia hingga dalam sehari sanggup menghabiskan 850 juta dollar AS demi memenuhi kebutuhan masyarakatnya.