Balai Wilayah Sungai
I Komang Sudana Beberkan Program Prioritas BWS Sulawesi I
Di antaranya penanganan permasalahan banjir di Kota Manado, penyelesaian Bendungan Lolak di Bolmong hingga perampungan Bendungan Kuwil di Minut.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Balai Wilayah Sungai atau BWS Sulawesi I Ir I Komang Sudana MT membeberkan sejumlah program kegiatan yang sedang digenjot instansinya.
Di antaranya penanganan permasalahan banjir di Kota Manado, penyelesaian Bendungan Lolak di Kabupaten Bolmong hingga perampungan Bendungan Kuwil di Minahasa Utara.
Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan silaturahmi manajemen Tribun Manado di Kantor BWSS I, Jalan AA Maramis, Kota Manado, Selasa (19/4/2022) sore.
Dari Tribun Manado hadir Risdianto Tunandi (GM bisnis), Jumadi Mappanganro (pemimpin redaksi), Hendrik Sumenda (manager bisnis) dan Ayufitriani Pontolaeng (advertising executive).
Menurut Sudana, terkait penanganan permasalahan banjir di Kota Manado pihaknya berencana membangun kolam retensi DAS Sario. Berlokasi di belakang Sekolah Polisi Negara (SPN) Karombasan.
“Kolam retensi ini berfungsi mencegah banjir di wilayah sekitar DAS Sario,” jelas mantan Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan BBWS Mesuji Sekampung.
Sudana menambahkan, terkait program Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir di Sungai Tikala, Tondano dan Sario sementara proses penetapan lokasi (Penlok) pembebasan lahan.
BWSS I juga sedang fokus penyelesaian proyek pembangunan Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. Target selesai tahun ini.
Secara wilayah Sungai termasuk ke dalam Wilayah Sungai Domuga-Sangkup. Bendungan dengan tipe Zonal Inti Tegak memiliki daya tampung hingga 6,1 juta per meter kubik.
Jika selesai, Bendungan Lolak ini akan memberi banyak manfaat. Di antaranya sebagai penyediaan air irigasi daerah seluas 2.214 hektare dan akan menjadi sumber penyediaan air baku 500 liter per detik.
Bendungan Lolak juga berfungsi sebagai pembangkit listrik dari air keluaran (outflow) waduk dengan potensi listrik sebesar 2.43 MW hingga pengendali banjir.
Tidak hanya itu, Bendungan Lolak diperkirakan akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di Bolmong.
Selain Bendung Lolak, BWSS I juga menargetkan proyek pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara selesai tahun ini.
Proyek dengan anggaran senilai lebih Rp 1,4 triliun ini juga ditargetkan selesai tahun ini.
Kedua bendungan ini masuk proyek strategis nasional atau program pembangunan 49 bendungan baru Kementerian PUPR.
Presiden Jokowi diagendakan akan hadir meresmikan kedua bendungan baru di Sulut ini.
Bendungan Kuwil ini juga merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya.
Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penyedia air baku untuk Kota Manado, Kota Bitung, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik.
Juga bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) serta pengembangan pariwisata.
Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik. Luas genangan 139 hektare.
“Kita berharap adanya percepatan proses pengadaan tanah untuk menunjang pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan tahun 2022,” bebernya.
Tugas BWS
Dikutip dari website resmi BWSS I disebutkan bahwa tugas balai ini adalah melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi.
Juga pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk, bendungan dan tampungan air lainnya, irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai.
Pengelolaan sungai tidak hanya difokuskan pada upaya struktural dalam rangka pengendalian banjir, namun juga harus didukung dengan penataan kawasan, sehingga memberikan nilai lebih bagi kawasan itu sendiri.
Untuk itu, penanganan banjir tidak lagi hanya fokus pada penanganan struktural, tapi juga harus didukung oleh penataan kawasan hulu penanganan non-struktural.
BWS Sulawesi I berkedudukan di Manado (Provinsi Sulawesi Utara). Terdiri atas 89 daerah aliran sungai atau DAS. Luas total 469.467,70 ha. (*)