Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Jumat Agung 15 April 2022

BACAAN ALKITAB Lukas 23:42 - Pertobatan di Jumat yang Agung

Hari ini, semua umat Kristen di seluruh dunia menghayati puncak derita dan sengsara Yesus Kristus, yang mati secara mengenaskan

Editor: Aswin_Lumintang
id.wikibooks.org
Ilustrasi Yesus Kristus 

  Lukas 23:42
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini, semua umat Kristen di seluruh dunia menghayati puncak derita dan sengsara Yesus Kristus, yang mati secara mengenaskan dengan dipakukan di Kayu Salib, setelah melewati jalan Viadolorosa. Itulah sebabnya, hari ini disebut sebagai Jumat Agung.

Inilah hari peringatan penyaliban Yesus yang tiada bersalah sedikitpun. Dia mati disiksa. Dia difitnah, dihina, diejek, diolok-olok, dihujat, diludahi, disesah, ditinju, dipakaikan mahkota diri yang menusuk kepala-Nya, Dia dicambuk, ditelentangkan, dipaku kaki dan tangan-Nya, ditombak hingga mati mengenaskan dan mengerikan. Itu terjadi di hari Jumat, maka namanya adalah Jumat Agung.

Kisah Maria Ibu Yesus, Sosok yang Melahirkan Juru Selamat Dunia, Hatinya Penuh dengan Kasih Sayang
Kisah Maria Ibu Yesus, Sosok yang Melahirkan Juru Selamat Dunia, Hatinya Penuh dengan Kasih Sayang (istimewa)

Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban Yesus terjadi pada hari Jumat. Diperkirakan terjadi pada 1 April tahun 33.

Hal ini diperkuat oleh dua kelompok ilmuwan, yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac Newton via perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.
Yesus mati di hari Jumat yang Agung.

Tetapi karena Dia Tuhan, dia pasti dan sudah bangkit. Itulah keyakinan semua umat yang percaya pada-Nya, yakni orang Kristen. Itu jugalah yang menjadi keyakinan iman dari Demas atau Dismas, salah seorang penjahat yang bertobat di tiang gantungan, di Jumat Agung.

Demas yakin bahwa Yesus akan mati, tetapi akan bangkit dan akan menjadi Raja Kekal, Penguasa semesta alam, baik di bumi maupun di sorga dalam kekekalan. Maka diapun memelas dan memohon kepada Tuhan Yesus agar berkenan mengingat dia dan sudah tentu mengampuni dia dari segala dosanya dan menyelamatkan dia dari hukuman kekal.

Demikian firman Tuhan hari ini.
  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (ay 42)_
Penjahatpun sadar dan bertobat. Dia datang kepada Tuhan. Meski hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut, tapi dia menjadi yakin dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Imannya berkata bahwa dalam Yesus ada keselamatan, karena Dia adalah Raja di atas segala raja.

Jumat Agung adalah "titik kulminasi" (tertinggi) dalam sengsara penderitaan Yesus. Itulah puncak siksaan yang membawa Dia dalam kematian. Yesus menderita dan fisik tubuh-Nya yang sudah tercabik-cabik oleh flagrum (cambuk) yang menyiksa diri-Nya dan membuat luka menganga di sekujur tubuh-Nya, maka di Jumat Agung inilah, Yesus wafat.

Kita mengagungkan Jumat Agung ini sebagai tanda rasa takjub, hormat dan pengagungan bagi Dia yang rela berkorban segalanya untuk kita semua yang mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Jalan Kebenaran dan hidup. Sebab tak seorangpun yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Yesus, Tuhan kita.

Namun, ketika Yesus bangkit, Dia menjadi Raja Kekal. Raja sampai selama-lamanya, sebagaimana pengakuan si penjahat Dismas. Itulah yang membuat dia sadar dan memanjatkan permohonan dalam kerendahan hati untuk keselamatañ kekalnya ketika dia sudah meregang nyawa, mengakhiri kehidupannya mati tergantung di atas kayu salib oleh kejahatannya.

Dia memilih jalannya sendiri. Tidak terpengaruhi dengan Gestas teman sesama penjahatnya. Yah, dia memilih menyatakan pengakuan imannya di Jumat Agung, dibandingkan memilih menghujat dan berkhianat seperti orang-orang jahat itu.

Yah, di akhir hidupnya di Jumat Agung itu, dia selamat karena dia bertobat dan datang kepada Yesus. Hendaklah di Jumat Agung nan mulia ini, kita juga memeriksa diri. Sudahkah kita menyatakan iman kita dengan melakukan firman-Nya, memikul salib dan melayani Dia lebih sungguh lagi?

Maka jadikanlah momentum Jumat Agung ini sebagai kesempatan bagi kita untuk memperbaharui lagi komitmen iman pelayanan kita kepada Kristus, agar Dia menyertai dan memberkati kita senantiasa dalam segala hal. Amin

DOA:  Tuhan Yesus, ajarlah kami introspeksi diri dan memperbaharui komitmen iman kami agar hidup semakin menyenangkan hati-Mu. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved