Sosok
Sosok Prada Didi, Pemuda Desa Terpencil yang Jadi Lulusan Terbaik Dikmata TNI AD Rindam XIII Merdeka
Prada Didi adalah seorang pemuda dari daerah terpencil, tepatnya Desa Kautu di Pulau Peleng Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Prada Didi Afriansyah Fitdin berhasil menjadi lulusan terbaik Dikmata (Pendidikan Pertama Tamtama) TNI AD Rindam XIII/Merdeka.
Ia memperoleh pengalungan bunga dari Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka Cicilia Evie Denny Tuejeh saat pelantikan prajurit siswa Dikmata Kamis (14/4/2022).
Prada Didi adalah seorang pemuda dari daerah terpencil, tepatnya Desa Kautu di Pulau Peleng Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah.
Saat pelantikan, Prada Didi didampingi oleh ibunya.
Dalam acara pelantikan tersebut, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Alfret Denny Tuejeh menyampaikan rasa bangganya bisa melantik prajurit-prajurit lulusan Secata Rindam XIII/Merdeka.
Mayjen Tuejeh bahkan memperoleh kesan yang sangat baik terhadap kelulusan periode ini.
Dia menjelaskan melewati pendidikan pertama keprajuritan selama 5 bulan adalah satu masa yang sangat sulit untuk dilalui bagi setiap orang yang pernah menjadi prajurit TNI.
”Mengubah dari sikap sipil menjadi sikap militer, terlebih mengubah dari kebiasaan yang tidak pernah menurut orang tua menjadi seorang prajurit yang penurut terhadap perintah atasan, itu sangat sulit,” jelas Tuejeh.
Pangdam juga berpesan bahwa semua prajurit baru mulai sekarang mempunyai tanggung jawab yang sama, yaitu mengawal dan menjaga kedaulatan Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua.
"Menjadi tentara tidak dipungut biaya. Saya tidak main-main. Menjadi prajurit tidak pakai duit. Kalau ada yang minta-minta uang kepada bapak dan ibu sekalian, apalagi yang mengaku seorang tentara, cari Panglima Kodam XIII/Merdeka. Kalau terbukti, saya jamin dia besok masuk sel.”
Setelah menyelesaikan pendidikan kemiliteran pertama ini seluruh prajurit baru akan mengikuti pendidikan tahap kedua.
Yakni pendidikan kecabangan, mulai dari kecabangan tempur seperti infanteri, kavaleri, artileri medan (Armed), artileri pertahanan udara (Arhanud), zeni, maupun kecabangan administrasi seperti Ajen, perhubungan, perbekalan dan angkutan, peralatan, kesehatan dan polisi militer. (Ren)
• SDN 1 Bukaka Boltim Gelar Pekan Kreativitas Siswa
• Pantas Ahok Sering Marah di Rumah, Ternyata Dua Hal Ini Penyebabnya
• 410 Personil Polda Sulut Siap Amankan Paskah 2022