Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Viral Seorang Pria Meninggal Saat Salat Isya Berjamaah di Bulan Ramadan, Bukan Orang Sembarangan

Yusri dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid An-Nur (MAN), Saujana Utama

Editor: Indry Panigoro
(Facebook)
Yusri Taib, pria Malaysia yang meninggal saat sholat Isya di masjid 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria meninggal dunia saat sholat.

Wafatnya pria tersebut tentu bikin heboh.

Tak orang di sekitar situ.

Tapi juga warganet dibuat heboh.

Ya meninggal dunia saat sedang melaksanakan sholat merupakan sebuah karunia dan takdir yang istimewa.

Tidak banyak yang mendapatkan kesempatan kembali ke Allah dalam posisi menghadapnya.

Hal itu salah satunya terjadi pada seorang pria bernama Yusri Taib berikut ini.

Yusri dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid An-Nur (MAN), Saujana Utama, Sungai Buloh, Malaysia baru-baru ini.

Menurut laporan Utusan Online, pria berusia 51 tahun itu pingsan pada rakaat pertama sebelum dipastikan meninggal oleh tim medis.

Yusri Taib, pria Malaysia yang <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/meninggal-saat-sholat-isya' title='meninggal saat sholat Isya'>meninggal saat sholat Isya</a> di masjid

(Yusri Taib, pria Malaysia yang meninggal saat sholat Isya di masjid ((Facebook))

Kakak Yusri, Mat Isa Taib, mengatakan, almarhum yang adalah pensiunan dari Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF).

Belakangan dia bekerja sebagai penjahit dan diketahui dalam keadaan sehat.

“Dia memiliki empat anak berusia antara 16 dan 23 tahun. 

 Anak sulungnya baru mulai bekerja setelah lulus,” kata Mat Isa.

Yusri Taib, pria Malaysia yang <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/meninggal-saat-sholat-isya' title='meninggal saat sholat Isya'>meninggal saat sholat Isya</a> di masjid di bulan ramadan

(Yusri Taib, pria Malaysia yang meninggal saat sholat Isya di masjid

Kabar meninggalnya yang disebut husnul khatimah itu dibagikan oleh beberapa pengguna Facebook, termasuk pengkhotbah dan penulis buku agama, Ustaz Pahrol Mohamad Juoi.

"Kematian yang dicemburui

Saat imam sedang membacakan surah pada rakaat pertama sholat Isya malam ini, tiba-tiba terdengar seseorang jatuh di belakangku dengan suara yang agak keras disertai suara, “Allah!”.

Usai salat, suasana semakin mencekam ketika salah seorang jemaah berseru, “Ada dokter di sini… cepatlah.”

Beberapa orang bergegas ke tempat kejadian dan memberikan pertolongan pertama.

Ilustrasi sholat

(Ilustrasi sholat (pexels.com)

Saya dan beberapa jemaah di barisan pertama tetap berada di tempatnya masing-masing sambil mendoakan kebaikan bagi jemaah dan terus memberi ruang untuk proses ventilasi yang baik.

Dia tidak sadar. Tangan dan tubuhnya sangat lemah. Saat dokter menekan dadanya beberapa kali untuk membantu proses pernapasan, ia terus melemah.

Setelah tubuhnya yang tak berdaya dibawa kembali, sholat tahlil dan sholat Tarawih dilanjutkan.

Setelah salat Tarawih dilanjutkan dengan salat witir, diumumkan bahwa jemaah telah meninggal dunia.

Saya tercengang. Sedih. Begitu cepat dan tiba-tiba Allah mengundangnya pulang.

Dan alangkah indahnya kematiannya... di rumah Allah, di malam Ramadhan yang penuh berkah, sambil berdoa, dan berkesempatan menyebut nama Allah. Cemburu!

Entah kenapa malam ini, saya tergerak untuk sholat di Masjid Nur, Jalan Seri Pagi, Bandar Saujana Utama. Dan malam ini, istri saya cukup sehat untuk ditinggal sendirian untuk saya ke masjid.

Tentu saja kejadian ini bukanlah suatu kebetulan. Tapi punya tujuan, untuk diri sendiri dan siapa saja yang ada di masjid, jauh dan dekat. Cukup kematian itu sebagai peringatan. Mengingat orang mati adalah kenangan yang sunyi.

Ketika saya melihat saudara saya duduk menangis di samping mayat, seorang wanita (mungkin istrinya) datang dengan tergesa-gesa sambil meneteskan air mata... saya sedih. Kami sedih.

Dan kami berdoa semoga almarhumah tersenyum untuk meninggalkan dunia yang penuh fitnah ini menuju dunia yang baqa penuh dengan saadah. Kehendak Tuhan. Amin.

Gambar di bawah ini, saya ambil beberapa saat sebelum acara. Entah kenapa, hati saya tergerak untuk mengabadikan sesuatu. Tak disangka, bidadari sudah berada di depan pintu untuk merenggut nyawa sang sahabat.

Innalilahi wa innailaihi rajiun. Semoga Allah merahmati dan mengampuni jiwanya. Amin.
Kematiannya yang indah... kita? Di suatu tempat? Saya tidak tahu kapan? Bagaimana? Rahasiakan.

Tapi pasti sampai!" papar Ustaz Pahrol Mohamad Juoi.

Banyak warganet yang kemudian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum dan berdoa agar almarhum ditempatkan di antara orang-orang yang beriman dan beramal saleh.

Diketahui, jenazah almarhum dimandikan di MAN sekitar pukul 08.30 tadi pagi dan akan dimakamkan di Makam Islam Felda Bukit Cerakah pada pukul 11.00 WIB.

(Tribunstyle/ Amr)

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved