Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut Tadi Pukul 03.00 WIT, 18 Penambang Emas Tewas, Truk Tak Terkendali Tabrak Tebing
Terjadi kecelakaan maut di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat pada hari ini Rabu dini hari tadi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat pada hari ini Rabu dini hari tadi.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan truk yang mengalami tabrakan tunggal.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 18 penambang emas ilegal tewas.
Baca juga: Gempa Terkini Siang Ini Rabu 13 April 2022, Baru Terjadi, Berikut Info Lokasi dan Kekuatannya
Baca juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Dugaan Pengeroyokan yang Dilakukan Putra Siregar dan Rico Valentino
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 02.00 Wita, Seorang Pemotor Tewas, Korban Tabrak Pohon Perindang Jalan
Foto: Proses identifikasi korban oleh Sar Manokwari dan Polres Manokwari (Adlu Raharusun)
Sebanyak 18 penambang emas asal Nusa Tenggara Barat (NTT) tewas dalam kecelakaan truk di kawasan Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4/2022), pukul 03.00 Wit.
Adapun truk yang membawa 29 penumpang diduga mengalami rem blong.
"Dugaan awal karena rem blong, masih kita dalami lagi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kakrosono, Rabu.
Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom mengatakan, rem truk tidak berfungsi saat truk melintas di tanjakan Minyambouw.
Truk tak terkendali hingga menghantam tebing.
"Setelah menghantam tebing, terseret hingga 6 meter," kata Parisian.
Seluruh korban telah dibawa ke RSUD Manokwari.
"Mereka yang kritis saat ini dirawat di rumah sakit pratama di Distrik Warmare," kata Kapolres.
Diketahui bahwa para penumpang truk merupakan penambang emas ilegal di kawasan Minyambouw.
Bos tambang atau pihak yang mempekerjakan para penambang telah mengakui dan akan bertanggung jawab terhadap para korban.
Foto: Korban kecelakaan tunggal di Minyambouw saat ini dilakukan identifikasi di Kamar Jenazah RSUD Manokwari (Adlu Raharusun)
"Pihak yang mempekerjakan warga saya ini kan bos toko tengah Manokwari.
Tadi kita ke sana lalu mereka mengaku akan bertanggung jawab terhadap para korban," kata Clinton Tali, Kepala Suku Flobamora Nusa Tenggara Timur di Papua Barat.
Clinton mengatakan, para korban yang meninggal dunia sebagian besar merupakan warganya.
"Itu warga kami, ada yang didatangkan oleh pihak yang mempekerjakan dari NTT.
Namun, ada juga yang sudah lama menetap di sini, mereka penambang," tutur Clinton.
Dia menyebut para korban berasal dari Suku Maumere NTT, Suku Belu di Atambua, dan suku Marasi NTT.
Saat ini Polres Manokwari Tengah menyediakan posko untuk mengidentifikasi para korban.
(Kompas.com/Kontributor Manokwari, Mohamad Adlu Raharusun)
Berita Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
Telah tayang di Kompas.com