Sidak di Kota Bitung, Penjelasan soal Popok Bayi yang Dikira Kedaluwarsa

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Masalah waktu produksi dan expire atau kedaluwarsa, di produk non food pempers bayi sempat menimbulkan perguncingan antara petugas gabungan dan penjual.

Tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, yaitu tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan tim percepatan selesaikan permasalahan rakyat (TAPI Sepakat), melakukan inspeksi mendadak (sidak), ke Pasar Winenet dan dua toko di Kota Bitung, Selasa (12/4/2022).

Sasaran mereka yakni ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok masyarakat dan produk kedaluwarsa.

Tim gabungan mendapati popok bayi dalam kemasan plastik tertara tanggal, bulan dan tahun diduga waktu expire atau kedaluwarsa.

Temuan itu didapati di pasar Winenet dan toko City Mart Bitung.

Seorang perempuan, sales produk non food pempers bayi di City Mart Kota Bitung menyampaikan penjelasan terkait dengan informasi masa berlaku popok.

Di hadapn tim gabungan pemerintah Kota Bitung, yang melakukan inspeksi mendadak (sidak), di produk Popok Bayi tidak dicantumkan waktu kadaluarsa yang ada hanya tanggal, bulan dan tahun pembuatan.

“Jadi masa berlakunya tiga tahun. Kalau di kemasan popok bayi ini tahun 2019 itu tahun produksinya akan kedaluwarsa tiga tahun kedepan,” kata seorang sales perempuan.

Terkait dengan informasi bahwa yang tertera itu waktu pembuatan, bukan expire atau kedaluwarsa ke kostumer atau masyarakat.

Pihaknya, menyampaikan sudah dan ada tertera di bagian belakang kemasan popok bayi.

“Tanggal Kedaluwarsa tiga tahun sejak tanggal produksi,” tambahnya. (crz)

• Sidak Bahan Pokok dan Produk Kedaluwarsa di Kota Bitung Tuwai Respons Baik dari Manager Toko

• Potret Terkini Puput Nastiti Devi, Istri Basuki Tjahaja Purnama Kini Bikin Pangling usai Melahirkan

• Bangun Manado, Richard Sualang Minta Support Tribun Manado