KSAD Jenderal Dudung Kunjungi Sulut
Masih Ingat Bayi Kembar Siam Anak TNI, Joana dan Jofelin? Dibantu KSAD Jenderal Dudung untuk Operasi
Kasad menyebut operasi bayi kembar ini intens akan dilakukan RSPAD Gatot Soebroto kerja sama dengan rumah sakit yang ada disini
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Finneke Wolajan
Bayi kembar di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara ( Sulut ) menarik perhatian Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis.
Bayi tersebut ternyata adalah bayi kembar siam.
Mereka bernama Joana dan Jofelin.

Joana dan Jofelin adalah anak kandung dari anggota TNI Sersan Dua Fredrik Lumowah dan Ibu Marcela Sumakul.
Serda Fredrik Lumowah adalah anggota Kodim 1302/Minahasa Korem 131/Santiago yang beralamat di Jalan Kampus Unima Kelurahan Tataaran 2 Lingkungan X Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa.
Danrem bersama Istri langsung terlihat menunjukan rasa keprihatinanya yang mendalam serta rasa empati melihat kondisi dua bocah cantik,
yang sejak lahir saling menempel mulai pada bagian dada sampai perut alias kembar siam (Dicephalus Parapagus Dibrachiu ).
Diketahui Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis bersama Ketua Persit KCK Koorcab Rem 131 PD XIII/Merdeka mengunjungi bocah kembar siam Joana dan Jofelin.
Danrem didampingi Kasipers Kasrem 131/Santiago, Kolonel Arm Sutikno dan Dandim 1302/Minahasa, Letkol Inf Ircham Efendy.

Dalam kesempatan tersebut Brigjen Mukhlis bersama Istri menyampaikan rasa keprihatinanya dan rasa ibah melihat kondisi kedua anak tersebut.
Itu karena kedua bayi itu telah menempel mulai sejak lahir sampai saat sudah berumur dua tahun dua bulan.
"Saya selain sebagai Komandan Korem, saya juga sebagai orang tua atau ayah dari seluruh para prajurit yang ada dibawa jajaran saya,

oleh karena itu saya sangat merasakan apa yang dirasakan saat ini oleh Sersan Dua Frederik bersama istrinya," ujarnya.
Sebagai wujud kepedulian dan perhatian Danrem 131/Santiago Brigjen Mukhlis langsung menghubungi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) melalui Via Telfon dalam rangka berkonsultasi terkait kondisi kedua boca cantik kembar siam tersebut.

Atas laporan dan konsultasi itu Kepala RSPAD Letjen TNI Dr. A. Budi Sulistya, SP.THT-KL., M.A.R.S sangat merespon dengan baik dan saat itu juga beliau menyampaikan untuk tindakan operasi pemisahan kedua anak ini bisa dilakukan di R.S Prof Kandouw Malalayang Kota Manado nantinya dari pihak RSPAD akan berkoordinasi langsung dengan R.S Prof Kandouw.