Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Mahasiswa

Ade Armando Tak Hanya Dipukuli Tapi Dilecehkan Juga, Pengeroyoknya Disebut Bukan Mahasiswa

Bahkan tak hanya dianiaya Ade Armando juga dilecehkan hingga tanpa memakai celana.

Editor: Glendi Manengal
Warta Kota/Miftahul Munir
Ade Armando terkapar usai dianiaya sejumlah orang di sela aksi unjuk rasa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui Dosen UI Ade Armando dianiaya.

Diketahui penganiayaan tersebut terjadi di depan Gedung DPR.

Bahkan tak hanya dianiaya Ade Armando juga dilecehkan hingga tanpa memakai celana.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 13.20 WIB, Seorang Mahasiswi Baru Lulus Tewas, Motor Tabrakan dengan Truk

Baca juga: Informasi Harga Minyak Goreng Termurah Hari Ini, 1 Liter di Alfamart Rp 20.500, Indomaret Rp 22.000

Baca juga: Kondisi Babak Belur, Ade Armando Sudah Tak Berdaya saat Digendong Polisi, Ini Videonya

Foto : Kondisi Ade Armando saat dibopong polisi usai kericuhan saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR. (istimewa)

Pegiat media sosial Ade Armando bukan hanya dipukuli massa saat aksi mahasiswa di depan Gedung DPR, Senin (11/4/2022).

Tetapi Ade juga menerima pelecehan, karena ia coba ditelanjangi massa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa Ade dipukuli massa aksi di depan DPR/

Saat itu, Ade berada di tengah kerumunan massa aksi. Belum diketahui, tujuan Ade Armando ada di tengah-tengah massa aksi.

"Akibat pemukulan korban berdarah dan luka-luka," jelas Zulpan dikonfirmasi Senin (11/4/2022).

Bukan hanya dipukuli, celana dosen Universitas Indonesia (UI) itu juga disebut sempat dilepaskan oleh massa aksi.

"Karena ada di dalam kerumunan massa saat dipukuli, bahkan celananya dilepaskan," bebernya.

Saat ini polisi masih menyelidiki kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando.

Belum diketahui juga kondisi terkini Ade Armando.

Sebelumnya diketahui insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando berlangsung sekitar 10 menit di salah satu arena di depan pagar Gedung DPR/MPR, Jakarta pada Senin (11/4/2022)

Polisi yang mendengar ada keributan, segera membelah kerumunan dan berusaha menyelamatkan pria yang dikeroyok

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heryatno yang samai di kerumunan itu segera menggendong Ade Armando untuk dibawa menjauh dari lokasi.

Namun, saat Ade Armando digendong, massa tetap melempari botol dan batu ke arah pegiat media sosial itu,

Foto : Potret Ade Armando Babak Belur Dihajar Pendemo, Sang Dosen Sampai Tak Kenakan celana saat Dievakuasi. (Arsip AKBP Setyo Wakapolres Jakarta Pusat)

Barisan polisi ini berusaha melindungi komandan yang tengah menyelamatkan pria menggunakan pakaian hitam tersebut.

"Minggir-minggir kasih jalan kasih jalan," tuturnya.

Setelah berhasil menyelamatkan Ade Armando, polisi justru mendapat perlawanan dari massa aksi yang ada di sana.

Alhasil beberapa anggota polisi mendapat pukulan dan lemparan batu serta botol dari massa.

Dari pintu kecil itu, anggota polisi masuk secara bergantian ke dalam halaman lingkungan kantor DPR/MPR

Tak lama polisi melesatkan gas air mata ke massa perusuh, tapi bukannya kabur massa justru melempari batu.

Dari arah dalam polisi terus menembakan gas air mata dan membuat massa kocar kacir.

Pengeroyok Disebut Bukan Mahasiswa

Denny Siregar yang juga rekan Ade Armando, mengecam penganiayaan terhadap Ade Armando.

"Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dari awal menolak," kata Denny di akun twitternta, Senin (11/4/2022).

"Tapi karena kesusupan kadrun, akhirnya di provokasi. Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa, tapi kadrun yg teriak-teriak, "Halal darahnya.." ujar Denny.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved