Kabar Papua
Sebby Sambom Jubir OPM Mendadak Marah, Tuding TNI Polri Serang Markas KKB di Papua Pakai Mortir
Sebby mengatakan bahwa TNI-Polri menggunakan bom mortir dan senjata kimia beracun dalam penyerangan tersebut.
Keberingasan KKB Papua
Sementara itu, keberingasan KKB Papua tengah menjadi sorotan.
Serangan KKB Papua menggunakan Granade Launcher Mortir (GLM) atau granat, mengakibatkan 10 prajurit jadi korban di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.
Dua prajurit TNI gugur, yakni Letda Marinir Muhammad Ikbal dan Pratu Wilson Anderson Here. Sedangkan delapan anggota TNI lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Nduga, Kompol Komang Budhiarta menyebut penyerangan ke pos marinir itu karena alasan kondisi geografis.
Letak pos yang berada di pinggir kali Kenyam merupakan area sekat ketika anggota KKB ketika mau masuk kota.
"Pos teman-teman kita ini hanya berseberangan kali dengan markas mereka," terang Kompol Komang Budhiarto dikutip dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (27/3/2022).
Komang meyakini kelompok yang menyerang pos marinir ini dipimpin Egianus Kogoya karena memang keberadaannya di Kenyam dan markasnya hanya berseberangan dengan lokasi penyeranan.
"Memang tempat Egianus mau ke kota, ya lewat sana. Kalau gak, mereka putar balik ke arah Asmat Agas," terang Komang.
Apakah ada indikasi lain yang meyakini ini kelompok Egianus? Komang bisa memastikan itu hal itu.
"Itu sudah kita pastikan, karena kelompok Egi ada di kanyam. Selama 1 tahun terakhir mereka vakum," katanya.
Selain itu, penyerangan itu juga didasari adanya personil TNI yang disersi, dimana dia adalah orang Kenyam dan sudah bergabung dengan kelompok Egianus.
Lalu, adakah upaya pengejaran kepada pelaku?
Menurut Komang, untuk pengejaran pelaku belum dilakukan.
"Dengan operasi damai cartenz kita mengedepankan persuasif dan pendekatan kepada masyarakat," katanya.