KKB di Papua
KKB Pembunuh 3 Prajurit TNI di Pos Koramil Gome Kembali Tebar Teror di Ilaga, DPO Numbuk Telenggen
Kabar terbaru, KKB Papua pembunuh 3 prajurit TNI di Posramil Gome kembali menebar teror di Ilaga. Numbuk Telenggen cs bakar rumah warga di Ilaga.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi penyerangan kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Dilaporkan KKB pimpinan Numbek Tenggen pelaku teror tersebut.
Numbuk Telenggen dan pasukan membakar rumah warga di Ilaga.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani di Jayapura pada Kamis (7/4/2022) membenarkan kasus pembakaran rumah warga tersebut.
"Dalam pembakaran tersebut, tak ada korban jiwa baik dari warga maupun aparat keamanan," kata Faizal.
Dikatakan, pihaknya telah mengungsikan warga sekitar lokasi ke Polres Puncak.
Diketahui, total rumah yang dibakar oleh KKB pimpinan Numbuk Telenggen sebanyak enam rumah.
Sebelumnya, pada Selasa (5/2/2022), sekitar pukul 18.25 WIT, terjadi pembakaran satu rumah di Kampung Kimak, Distrik Ilaga.
Atas kejadian tersebut, aparat kemanan berhasil mengevakuasi pemilik rumah dan warga sekitar. Jumlahnya sebanyak 16 orang.
Terkait situasi, Faizal mengatakan aparat kemanan gabungan TNI-Polri sedang bersiaga guna mengantisipasi serangan susulan.
"Pengiriman tim Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz ke Ilaga dengan pesawat masih terkendala. Sebab, pilot dari maskapai penerbangan yang melayani rute ke Bandara Ilaga belum berani memasuki wilayah tersebut," ujarnya.
Profil Numbuk Telenggen
Numbuk Telenggen merupakan pentolan KKB Papua yang kini diburu intelijen atas perintah langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Perburuan Numbuk Telenggen itu dilakukan menyusul gugurnya tiga prajurit TNI AD di Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis, (27/1/2022).
Ketiga prajurit itu antara lain, Serda M Rizal Maulana Arifin asal Bandung, Pratu Tuppal Halomoan Baraza asal Jambi dan Pratu Pratu Rahman Tomilawa asal Maluku Tengah.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pihaknya akan terus mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak yang berujung gugurnya tiga prajurit.
"Kami sudah memiliki beberapa nama berdasarkan informasi dan intelejen. Nama-nama itu akan terus dikejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya kepada wartawan termasuk Tribun-Papua.com di Timika, (28/1/2022).
Kedatangan sang jenderal ke Timika untuk melihat secara langsung tiga anggotanya yang gugur pasca-kontak tembak dengan KKB pimpinan Numbuk Telenggen di Distrik Gome, Kabupaten Puncak.
"Siapa pun oknun masyarakat yang melakukan cara bertentangan dengan hukum di Republik Indonesia maka mereka juga yang harus membayarnya," ujar Panglima.
"Terus terang mereka mereka yang memilih cara itu sangat bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Ini maka mau tidak mau harus dibayar."
Sebelumnya, Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan penyerangan itu di bawah komando Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Gen Goliath Tabuni, Komandan Operasi Umum Lekagak Telenggen, Panglima Kodap Ilaga Penny Murib, Panglima Kodap Sinak Militer Murib, dan Komandan Lapangan Numbuk Tekenggen.
Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.
Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.
Numbuk Telenggen diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak pada 14 April 2021.
Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek honai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).
Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya.
Ketiga prajurit yang tewas ditembak KKB tersebut diserang saat sedang berjaga di pos TNI.
Kodam Cendrawasih mengatakan bahwa serangan terjadi saat aparat melakukan pergantian jaga.
Serangan secara tiba-tiba membuat baku tembak antara KKB Papua dan prajurit TNI tidak terhindarkan.
Prajurit Serda Rizal mengalami luka tembak di bagian pinggang, sementara Pratu Tuppal Baraza mengalami luka tembak di perut bagian bawah.
Saat tiba di puskesmas, Serda Rizal dan Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, kontak tembak di lokasi kejadian masih terjadi.
Penyerangan berikutnya membuat prajurit yang bernama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan.
Keduanya juga dilarikan ke Puskesmas Ilaga. Namun, Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas.
Kemudian kedua prajurit TNI yang terkena tembak tersebut langsung dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga menggunakan kendaraan.
Saat tiba di puskesmas, Serda Rizal dan Pratu Tuppal Baraza dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara itu, kontak tembak di lokasi kejadian masih saja terjadi.
Kemudian penyerangan berikutnya membuat prajurit yang bernama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan.
Keduanya juga dilarikan ke Puskesmas Ilaga, namun Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com