Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan

Niat Puasa Ramadan dan Waktu yang Tepat untuk Mengucapkannya, Simak Penjelasan

Jangan lupa membaca niat sebelum berpuasa ramadan. Berikut ini bacaan niat puasa ramadan dan waktu yang tepat mengucapkan niat. 

Tribunnews
Bacaan niat puasa ramadan dan waktu yang tepat membacanya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jangan lupa membaca niat sebelum berpuasa ramadan. 

Berikut ini bacaan niat puasa ramadan dan waktu yang tepat mengucapkan niat

Simak penjelasannya. 

Baca juga: Waspada, Modus Curanmor Makin Beragam, Begini Cara Mereka Bekerja, Sudah Terjadi

Baca juga: Pemkab Talaud Lakukan Penandatangan Kerjasama dengan Universitas De La Salle Manado

Baca juga: Kabar Terbaru Moeldoko, Ajak Para Tokoh Agama Lakukan Ini Jelang Ramadan

Ilustrasi Puasa ramadan. Bacaan niat dan waktu mengucapkannya.
Ilustrasi Puasa ramadan. Bacaan niat dan waktu mengucapkannya. (Istimewa)

Membaca niat untuk puasa sunnah dan puasa wajib itu caranya berbeda. 

Berikut penjelasan dari Ustaz Satibi Darwis tentang cara melakukan niat untuk puasa sunnah dan puasa wajib berbeda.

Perbedaanya terletak pada waktu pengucapan niat.

"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunnah niatnya boleh dipagi hari asalkan di pagi hari belum makan."

"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunnah," ujarnya dilansir YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.

Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadhan ada dua macam.

Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.

Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa (NU.OR.ID)

Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Hal ini sesuai dengan Hadist yang artinya:

Siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak sah puasanya

"Hadist ini menjadi acuan yang diambil oleh madzhab Maliki, Syafii dan Hambali bahwa niat harus disampaikan pada waktu malam hari," ujarnya.

Kemudian cara yang kedua berasal dari madzhab Hanafi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved