Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Nasional

Populer: Bapak-bapak Antre Solar, Emak-emak Antre Minyak Goreng

Berita populer Indonesia: Solar dan minyak goreng langka. Bapak-bapak antre solar, Emak-emak antre minyak goreng.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.COM
Berita Populer di Indonesia: Bapak-bapak Antre Solar, Emak-emak Antre Minyak Goreng 

Sejumlah warga di Palembang, mengeluhkan antrean kendaraan bermotor berbahan bakar minyak jenis solar akhir-akhir ini mulai mengganggu karena tidak teratur menumpuk hingga dua jalur di pintu masuk SPBU hingga ke jalan raya dan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.

Menurut salah seorang warga Ali Rasyid, SPBU di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang yang menjual solar bersubsidi (bio solar)

dalam sepekan terakhir terjadi antrean panjang mobil truk dan pribadi hingga ke jalan depan pintu masuk Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khadijah.

"Pengelola SPBU jangan hanya fokus menyiapkan petugas untuk melakukan penjualan BBM dan mengabaikan pengaturan kendaraan pelanggan yang antrean panjang hingga jalan raya," ujar warga kesal.

Pada 2022, BPH Migas telah menugaskan PT Pertamina Patra Niaga dan PT AKR Corporindo untuk menyalurkan 15,1 juta kiloliter minyak solar.

Penetapan kuota itu telah mempertimbangkan kebutuhan masyarakat serta kemampuan keuangan negara.

Apabila terjadi peningkatan kebutuhan atau gangguan distribusi di suatu daerah, maka Pertamina Patra Niaga dan AKR Corporindo dapat melakukan penyesuaian kuota antar penyalur di daerah yang sama sepanjang tidak mempengaruhi jumlah total kuota daerah tersebut.

Dalam perubahan kuota suatu daerah, Pertamina wajib melaporkan kepada BPH Migas paling lambat satu bulan setelah perubahan agar penyaluran tepat sasaran,

sehingga kuota Jenis BBM Tertentu bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang berhak menerimanya.

Antre minyak goreng

Jika banyak bapak-bapak mengantre solar, lain halnya dengan para ibu yang mengantre demi minyak goreng. Minyak goreng kemasan sendiri sejatinya sudah melimpah, namun harganya melambung tinggi mencapai Rp 25.000 per liter setelah aturan HET dicabut.

Antrean mendapatkan minyak goreng masih jadi pemandangan yang lazim ditemui di berbagai daerah di Indonesia, bedanya kini para ibu mengantre minyak goreng curah yang disubsidi seharga Rp 14.000 per liter.

Seperti yang terjadi di Rembang, Jawa Tengah. Dikutip dari Kompas TV, mahalnya harga minyak goreng kemasan membuat warga menyerbu minyak goreng curah.

Ratusan warga ini rela antri berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu per liternya. Agar seluruh warga yang antri bisa mendapatkan minyak goreng, pihak agen membatasi pembelian maksimal 18 liter.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved