Ponidi Heran Kandang Ayamnya Dipasang CCTV, Tak Disangka Densus 88 Sedang Awasi Teroris,'Saya Kaget'
Setelah pertemuannya itu, kata dia, datang kembali dua personel pada keesokan harinya dengan memasang kamera pengawas (CCTV).
Ia menuturkan, DK merupakan tamatan SMK di Kecamatan Limbangan.
Kesehariannya sibuk mencari rumput untuk pakan hewan ternak peliharaannya.
Tak ada hal mencurigakan yang dilakukan DK di mata tetangga- tetangganya.
Hanya saja, DK terkenal sebagai remaja yang tertutup dari aktivitas masyarakat sekitarnya.
"Memang dia (DK-Red) orangnya pendiam, kalau bertemu di jalan diam saja. Kalau nggak ditegur dulu, enggak akan ngomong. Kalau sehari-harinya cuma cari rumput untuk makan peliharaan kambing," katanya.
DK merupakan putra tunggal dari pasangan A dan M yang berprofesi sebagai petani.
DK dikenal kerap membantu orangtuanya di sawah.
Praktis, keseharian DK hanya di rumah untuk membantu orangtuanya bertani dan merawat hewan ternaknya.
Sementara itu, Kepala Desa Tabet, Supriyadi mengungkapkan, penangkapan satu warganya itu dilakukan secara senyap.
Pihak pemerintah desa baru mendapatkan kabar di hari penangkapan untuk menjadi saksi penggeledahan rumah DK.
Ia pun mengaku tekejut dengan kabar itu.
"Saya dapat kabar itu pas hari penangkapan. Saya juga telat, enggak lihat penangkapannya. Hanya menyaksikan penggeledahan rumahnya. Waktu itu turun hujan," papardia.
Supriyadi berujar, penangkapan DK dilakukan tim Densus 88 sekitar pukul 15.00. Ada tiga perwakilan dari pemerintah desa yang ikut menyaksikan penggeledahan rumah DK. Dua di antaranya menjadi saksi langsung penangkapan DK.
Pasca-kejadian itu, Supriyadi mengumpulkan tokoh masyarakat desa untuk memberikan edukasi atas peristiwa penangkapan DK.
Ia meminta kepada masyarakat agar tidak panik dan tidak khawatir atas peristiwa yang telah terjadi.
"Alhamdulillah masyarakat kondusif. Kami juga lakukan pendampingan kepada keluarga DK. Kegiatan masyarakat pun tetap berjalan normal," jelasnya. (sam/Tribun Jateng)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com