Ponidi Heran Kandang Ayamnya Dipasang CCTV, Tak Disangka Densus 88 Sedang Awasi Teroris,'Saya Kaget'
Setelah pertemuannya itu, kata dia, datang kembali dua personel pada keesokan harinya dengan memasang kamera pengawas (CCTV).
Saya juga kaget," ucapnya.
Setelah kamera pengawas itu terpasang, keseharian DK dipantau oleh tim Densus 88.
Setiap hari, mulai pagi sampai sore hari datang tim pengawas untuk memantau aktivitas DK.
Baik aktivitas rutin sehari-hari, hingga aktivitas lain yang tak terduga, seperti COD-an barang dengan kurir/jasa pengantar barang.
"Setiap hari ada yang datang mengawasi DK.
Mulai dari cari rumput, ke sawah, salatnya, Jumatannya, sampai COD-an barang. Kalau ada kurir yang datang, dicegat oleh petugas, ditanya bawa apa, dari mana," tuturnya.
Akhirnya, warga Dusun Krajan, RT 03 RW 02, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal itu diamankan tim Densus 88 pada 9 Maret 2022 lalu.
Penangkapan Pemuda
Hingga akhirnya Ponidi dikabari petugas untuk mengamankan DK sehari sebelum penangkapan dilakukan.
Ada sekitar 20 personel yang turun untuk mengamankan DK dengan menggunakan pakaian biasa.
Rumah DK pun turut digeledah di hari yang sama saat penangkapan.
Ada beberapa barang yang diamankan oleh tim Densus 88 antiteror, meliputi handpone, barbel, alat panahan, buku rekening, dan beberapa barang lain.
"DK juga kadang terlihat belajar panahan di belakang rumah. Beli panahan, katanya harga Rp 3 jutaan. Bilangnya mau ikut lomba gitu," terang Ponidi, seraya menambahkan, orangtua DK syok dan terkejut ketika anak semata wayangnya ditangkap tim Densus 88.
Ponidi (55) mengatakan DK dikenal sebagai seorang pendiam.
DK jarang berbaur dengan tetangganya, baik dalam forum kegiatan ataupun hanya sekadar bertegur sapa.