Swiss Open 2022
Akhirnya Jonathan Christie Juara di Swiss Open 2022, Akhiri Puasa Gelar Dua Tahun
Seperti yang diketahui perwakilan dari Indonesia tengah bertarung di Swiss Open 2022.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui perwakilan dari Indonesia tengah bertarung di Swiss Open 2022.
Tetkait hal tersebut tunggal putra Indonesia berhasil juara di Swiss Open 2022.
Ya, Jonatan Christie akhirnya berhasil mendapat gelar juara setelah puasa gelar dua tahun.
Baca juga: Yasti-Yanny Mulai Pamit ke Warga Bolmong, Masa Jabatan Berakhir Mei 2022
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda 22 Wilayah Besok Senin 28 Maret 2022, Info BMKG Cuaca Ekstrem
Baca juga: Pantas Maharani Kemala dan Shandy Purnamasari jadi Sorotan Sekarang, Ternyata Semua karena Hal ini
Hasil final Swiss Open 2022, di sektor tunggal putra, wakil Indonesia, Jonatan Christie, berhasil menjadi juara.
Gelar juara diraih Jonatan Christie setelah di partai final Swiss Open 2022 mengalahkan wakil India, Prannoy HS, dalam duel yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Minggu (27/3/2022).
Dalam memetik kemenangan, pemain peringkat ke-7 dunia itu membutuhkan durasi pertandingan selama 48 menit melawan Prannoy HS.
Melalui kedudukan 21-12, 21-18, Jonatan Christie mengakhiri perjuangan di turnamen kategori HSBC BWF World Tour Super 300 itu dengan manis.
Raihan gelar tersebut menjadi yang pertama bagi Jonatan pada tahun ini.
Adapun keberhasilan pemain 24 tahun itu berdiri di podium tertinggi Swiss Open 2022 sekaligus menyudahi puasa gelar selama dua tahun.
Jonatan terakhir kali mampu menjadi jawara pada Australian Open 2019.
Selain itu, Jonatan juga memperpanjang rekor kemenangan saat menghadapi Prannoy.
Kini, peraih medali emas Asian Games 2018 itu mempunyai 5 kemenangan atas Prannoy dalam 8 pertemuan terakhir yang dihimpun dari data BWF Badminton.
Jalannya pertandingan
Jonatan Christie memulai gim kesatu dengan baik. Dia mampu unggul 4-1 lebih dulu dari Prannoy H.S.
Selanjutnya Prannoy mampu mengembangkan permainannya hingga membuat Jonatan kerepotan.
Setelah disamakan 8-8, Jonatan langsung memanfaatkan kesalahan beruntun yang dilakukan oleh Prannoy.
Interval gim kesatu lalu menjadi milik Jonatan dengan 11-8.
Selepas jeda, Jonatan tampak bermain bertahan. Dia menempatkan setiap pukulannya di sisi sulit yang dijangkau oleh Prannoy.
Pengembalian kurang sempurna dilakukan Prannoy menjadi keuntungan bagi Jonatan untuk memperpanjang selisih poin mereka menjadi 14-10.
Jonatan tampak menguasai di depan net untuk merepotkan Prannoy.
Kesalahan dalam mengembalian kerap dilakukan Prannoy yang menjadi keuntungan bagi Jonatan untuk mendapat tambahan enam poin beruntun.
Pada posisi poin kritis 20-10, Prannoy hanya mampu menambah dua poin saja sebelum ditutup gim kesatu menjadi milik Jonatan dengan 21-12.
Memasuki gim kedua, Jonatan dan Prannoy sama-sama memberi perlawanan sengit dan silih berganti merebut poin.
Setelah 7-7, Jonatan mendapat keuntungan dari kelengahan Prannoy.
Pemain India itu tampak kesulitan menembus pertahanan Jonatan sehingga sering membuat kesalahan sendiri.
Memanfaatkan keuntungan dari kesalahan Prannoy, interval gim kedua menjadi milik Jonatan dengan 11-7.
Seusai istirahat sejenak, Prannoy tampak memberi perlawanan kepada Jonatan dan mampu memangkas selisih jarak poin mereka.
Kecolongan poin terus-menerus, Jonatan Christie disamai oleh Prannoy dengan 13-13.
Lob yang dilakukan Prannoy kemudian menjadi petaka bagi dirinya karena melebar keluar lapangan, Jonatan berhasil unggul kembali 16-13.
Suara gemuruh pendukung Indonesia di St. Jakobshalle tampak membuat mental Jonatan menjadi lebih baik.
Pengembalian kurang cermat dilakukan Prannoy ketika berusaha melakukan serangan balik. Hal itu membuat Jonatan makin unggul dengan selisih lima poin pada 19-14.
Pada posisi 20-15 sebelum menjadi juara, Jonatan malah kecolongan dan dibuat ketar-ketir.
Laju positif Prannoy dihentikan, Jonatan mampu memenangi gim kedua dengan 21-18.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com