Kasus Pelecehan
Siswi SMP Jadi Korban Bejat Ayah Kandungnya, Pelaku Beraksi saat Anaknya Lagi Tidur dengan Istri
Terjadi pelecehan yang dilakukan orangtua ke anak sendiri. Diketahui gadis yang masih duduk di bangku SMP jadi korban bejat ayah kandungnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi pelecehan yang dilakukan orangtua ke anak sendiri.
Diketahui gadis yang masih duduk di bangku SMP jadi korban bejat ayah kandungnya.
Bahkan aksi pelaku dilakukan saat korban tengah tidur dengan istrinya.
Baca juga: Kondisi Mengenaskan, Pria Ditemukan Tewas di Parkiran, Polisi Temukan Pisau dan Sianida di TKP
Baca juga: Akhirnya Terjawab Alasan Olla Ramlan Bisa Tinggalkan Suami, Pengakuan Jauh Hari Sebelum Gugat Cerai
Baca juga: Akhirnya Mulai Terkuak Dalang Pembunuhan Iska Buruh Cantik yang Tewas di Pelukan Tunangan
Foto ; Inilah sosok ayah AA (37) warga Kecamatan Jebres yang tega mencabuli putri kandungnya sendiri saat ditunjukkan polisi, Rabu (23/3/2022). (TribunSolo/Agil Tri)
Seorang remaja di Solo disetubuhi ayah kandungnya sendiri.
Padahal korban dan pelaku tidur sekamar dengan ibu korban.
Pelaku menutupi dengan selimut agar tak ketahuan sang istri.
Remaja berinisial EGF (13) yang masih duduk di bangku SMP mendapatkan perlakuan keji dari sang ayah.
Pelaku adalah AA (36), warga Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.
AA merudapaksa anak kandungnya sendiri secara berulang kali sejak Desember 2021.
Pelaku telah menyetubuhi korban sampai delapan kali.
"Yang bersangkutan telah mengakui perbuatannya melakukan persetubuhan dengan anak kandungnya sendiri itu sebanyak 8 kali," kata Ade, kepada Kompas.com, di Mapolresta Solo, Rabu (23/3/2022).
AA menyetubuhi sang anak di rumahnya sendiri.
Bahkan pelaku beraksi di kamar rumah saat sang istri sedang tidur.
Inilah sosok ayah AA (37) warga Kecamatan Jebres yang tega mencabuli putri kandungnya sendiri saat ditunjukkan polisi, Rabu (23/3/2022).
"Saya melakukan di kamar rumah, ada istri saya, tapi paling dia kecapekan kerja dan saat tidur," kata AA, Rabu (23/3/2022), mengutip Tribun Solo.
Kepada polisi, AA mengaku mulai tertarik pada sang anak saat melihat korban buang air kecil di kamar mandi rumah.
Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengancam korban.
Korban tidak akan dipinjami handphone dan motor bila menolak ajakan pelaku.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, barang tersebut menjadi penting bagi korban.
Korban memerlukan ponsel untuk pembelajaran secara daring.
Selain ada istri, adik korban juga berada di dalam kamar tersebut saat pelaku beraksi.
"Di dalam kamar tersebut, tersangka bersama istri dan kedua anaknya ada di sana.”
"Jadi aksi ini dilakukan dini hari, saat istri dan adik korban sedang tertidur," imbuhnya.
Aksi pelaku terbongkar setelah korban bercerita kepada temannya.
Teman korban lalu bercerita kepada pakdhe korban hingga akhirnya diteruskan ke ibu korban, MEP (31).
Foto : Ilustrasi korban pelecehan. (via Tribun Pekanbaru)
Mendapat informasi tersebut, MEP membuat laporan ke SPKT Polresta Solo pada Minggu (6/3/2022).
Pelaku berhasil diamankan bersama sejumlah barang bukti seperti satu buah selimut warna merah, satu kaos warna cokelat, satu celana pendek warna cokelat, dan satu set pakaian dalam korban.
Pihak kepolisian juga melakukan visum pada korban pada Senin (14/3/2022).
Kini AA diancam pasal berlapis yakni Pasal 81 Ayat 2 dan Ayat 3 Junto pasal 76d, Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti, Undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Dipidana penjara paling singkat 5 tahun paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 5 miliar, dijelaskan lagi pada pasal 81 ayat 3 apabila itu dilakukan oleh orang tuanya ditambah sepertiga dari ancaman pidana, atau 20 tahun," kata Ade.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Solo
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com