Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Sulut Jadi Wisata Mancing Dunia, Persiapan NSIFT 2022 Ajang Internasional Para Pemancing

Provinsi Sulawesi Utara punya potensi besar untuk menjadi Destinasi Wisata Mancing Dunia.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi Tribun Manado
Donny Patrick Tuegeh, Pentolan Manado Fishing Adventure menjadi tamu Podcast Tribun Bakudapa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Provinsi Sulawesi Utara punya potensi besar untuk menjadi Destinasi Wisata Mancing Dunia.

Pemerintah menggandeng para mancing mania menyiapkan ajang untuk para mancing mania, yakni North Sulawesi Internasional Fishing Tournament (NSIFT) 2022 yang akan digelar 22-26 Juni di Perairan Pulau Biaro, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

Ajang ini akan jadi lanjutan turnamen Piala Presiden yang dihelat di Kepulauan Widi, Maluku Utara tahun 2017 silam.

Donny Patrick Tuegeh, Pentolan Manado Fishing Adventure menjadi tamu Podcast Tribun Bakudapa. Hadir di Studio Podcast Tribun Manado, Jalan AA Maramis Kairagi Selasa (22/3/2022)

Donny bersama host Aswin Lumintang membahas soal potensi Sulut menjadi surga mancing dunia, sekaligus persiapan ajang NSIFT 2022.

Berikut petikan wawancara dengan narasumber yang disajikan lewat format tanya jawab.

Sudah seperti apa perkembangan pelaksanaan event NSIFT 2022?

Jadi di Manado sudah dibicarakan sejak Oktober 2021 akan ada pelaksana lomba mancing internasional Piala Presiden. otomatis barameternya pada lomba mancing terakhir yaitu di Kepulauan Widi, sukses Sulut menjadi juara bertahan.

Semua kebanyakan mengacu di situ, kita sudah punya pengalaman, 10 tahun juga kita panitia MFA sangat paham.

Intinya kenyamanan peserta yang kita jaga, kesuksesan apapun acara kalau peserta kecewa, mengecewakan, cerita bisa seumur hidup. Kalau bisa zero complain.

Di Kepulauan Widi itu pulau tidak berpenghuni, bisa datangkan 39 peserta asing dari 12 negara sehingga memecahkan rekor MURI. Kategori peserta mancing terbanyak yang ikut di Indonesia.

Kalau Sulut ini punya banyak daya tarik, selain mancing. Semua dunia sudah tahu, kuliner, masyarakat ramah. Diadakan di Sulut ini potensi mendatangkan turis yang banyak. Tergantung aturan pemerintah, kita internal.

Kapan rencana event NSIFT ini digelar?

Kemarin rapat dengan Ketua Panitia Pak Sekprov, as sGamy Kawatu; Sekretaris Kepala Dinas Kelautan Perikanan Sulut , Tienneke Adam. Launching minggu depan di Jakarta. Pelaksanaan eventnya tanggal 22-26 Juni 2022.

Di mana lokasi mancingnya?

Kalau bicara internasional, kita mengacu pada Internasional Game Fishing Association (IGFA), ikan favoritnya Marlin.

Bicara Marlin saya juga sudah lama meneliti ikan ini, 2016 kita diminta tour guide National Geografi Inggris membuat film dokumenter River Monster.

3 bulan kita meneliti ikan ini di Biaro. Untuk ikan Marlin itu mobilitas, hampir di semua tempat jika airnya cocok.

Cuma di Biaro, tepatnya di Bulan Juli-Agustus merupakan bulan untuk ikan kawin, musim Marlin. Makanya KASAL Cup 5 kali dibikin di Biaro itu panen semua Ikan Marlin.

Ada black Marlin dan Blue Marlin, 2 kategori ini ada di Biaro.

Kenapa ikan Marlin yang jadi primadona lomba mancing?

Kalau International maka mengacu ke peraturan IGFA, tapi kalau peraturan IGFA kita tidak bisa kasih naik ikan marlin. Ikan ini pertumbuhannya lama sehingga terlalu eksploitasi fishing, akhirnya jadi langka jadinya.

Peraturan IGFA itu take and release. Jadi take, ada dipasang semacam microchip tiap-tiap marlin, bisa dibuka datanya ikan kemana, bisa tahu musim kawin. Semua terdata. Ada foundation mendata ikan marlin

Ikan apalagi yang masuk kategori mancing International?

Ada Bobara, kerapu, Kakap, Tenggiri, Tuna, dan escolar ikan monster besar dagingnya mahal di luar negeri. Per ons Rp 750 ribu, escolar atau oil fish ini di kedalaman 200 meter.

Berapa banyak klub mancing di Sulut?
Sekitar paling banyak 50 klub, profesional dan amatir, terekspose ini, kalau mau data hanyak sekali.

Klub mancing jika ingin mengadakan event legalitas harus ada, ada ad/art wajib akta notaris, dan didaftarkan ke pengadilan negeri. Kalau kita dari 2012 MFA konsisten mendukung program pemerintah menjadikan Sulut Kota Wisata Bahari.

Kita berusaha untuk dunia internasional dan nasional kenal Manado bukan hanya Bunaken, tapi juga dengan fishing.

Di mana lagi spot mancing selain di Biaro?
Yang paling potensial Biaro, kita sampai ke Tahuna, cuma gelombang sulit diprediksi, cuma mau ke sana akses jauh.

Kita belum sampai Talaud. Dengarnya di sana potensial, cuma cuacanya sulit diprediksi, berisiko. Bolsel juga berpotensi, tapi aksesnya.

Tamu kalau datang ke sini kemudian harus menempuh perjalanan 4-6 jam lagi.

Kalau Biaro ini dekat. Dari Bandara ke Likupang. Kalau dari Manado ke Biaro perjalanan 4 jam. Kalau dari Likupang hanya 2 jam setengah dengan kapal 2x40 PK. Tinggal menyeberang dari Pulau Bangka, Pulau Talise tidak jauh sudah di Pulau Biaro.

Lebih hemat jarak dan waktu. Semakin jauh makin susah perawatan ikannya, siapkan es. Ikan karang itu dari kedalaman 50 meter kalau sudah naik, tidak bisa lepas lagi sudah mati. Persiapan luar biasa kalau jarak jauh.

Bagaimana teknis lomba? Terutama menyangkut kapal untuk mancing

Kalau lalu (2017) ada 51 tim ikut di Widi, itu panitia siapkan 51 kapal. kalau di Sulut, 200 tim targetnya, bisa pecahkan Rekor MURI ini event internasional pertama. Berarti siapkan 200 kapal. Kita sudah rapat dengan Asosiasi Pajeko, dan mereka siapkan 200 kapal.

Tapi saya katakan, kapal siap belum tentu kapal yang layak untuk mancing. Kapal siap cari ikan, tapi layak menempatkan peserta. Peserta ini tamu apalagi dari luar negeri.

Kapal harus bersih, lengkapi AC, kamar, dan kasur untuk mereka istirahat. Setiap kapal dilengkapi navigasi, GPS, Radar, dan Fish Finder. Air tawar untuk mandi, cuci alat.

Berapa lama biasanya lomba mancing?

Lomba itu 2-3 hari. Di Sulut 2 hari mancing, sehari penanaman mangrove, sehari acara bebas.
Mancing itu pagi sampai sore, kita tidak mancing malam. Jangan sampai ada 200 kapal, 200 jangkar diturunkan, bisa rusak karang.

Turnamen ini menerapkan drifting atau orang bilang ba anyor, dan ba troling. Kesiapan bagaimana, kami Manado Fishing kami siap, kordinasi bagus

Nanti bagaimana pengaturan soal tempat tinggal peserta?

Jadi berkaca ke Widi, 5 hari didrop di pulau tak berpenghuni, tidak ada masyarakat. Kita tidur di tenda-tenda di pinggir pantai.

Banyak peserta karena kapalnya nyaman, tidak tidur di tenda, tidur di kapal. Memancing itu alatnya mahal, pemancing itu lebih nyaman kalau tidur dengan alatnya, tidak takut-takut dicuri. Bicara tempat, base camp itu usul saya di Casabaio Resort, peserta semua di situ.

Kita support KEK Likupang, apalagi Likupang jarak tempuh dekat ke Biaro.

Di Casabaio Resort area luas ada 150 kamar. Kalau kurang di Kapal, kita bisa memaksimalkan kepuasan peserta di penginapan, apalagi bule butuh privasi. Saat pelaksanaan di Casabaio Resort itu saya rasa memberikan poin tinggi kenyamanan peserta

Bagaimana peluang kemudian kegiatan ini bisa diminati peserta?

2 tahun dihajar covid, banyak teman-teman butuh hiburan, refreshing. Saat saya share di medsos grup mancing mereka cukup antusias diadakan Sulut.

Bagaimana strategi menggaet peserta internasional?

Selama event mancing internasional di Indonesia, Widi paling banyak peserta asing 39 orang. Saat di Widi, didatangkan Presiden IGFA, organisasi mancing dunia. Presiden IGFA datang maka pemancing dunia akan melihat bahwa sangat profesional event ini.

Kalau bicara Marlin, maka datangkan Billfish Foundation. Otomatis lebih dari 39 peserta asing. Di Widi itu pulau tak berpenghuni, ini acaranya di Manado, ereka tahu ada Bunaken. Otomatis yang datang di sini bukan hanya pemancing, ini prediksi saya.

Kegiatan, digelar Juni 2022, apa waktunya tidak terlalu mepet?

Kita usulkan sebenarnya di Bulan Agustus 2022, karena Juni itu pemancing tahu itu bulan angin selatan, sudah tahu angin selatan berpengaruh untuk mancing di Biaro sehingga keselamatan peserta harus diutamakan. Tapi panca robah sulit juga prediksi. Cuma launching saja dulu.

Bagaimana dengan peserta lokal, misalnya nelayan, apa bisa ikut turnamen ini?

Kita memang siapkan dua kategori internasional, dan tradisional. Tradisional khusus nelayan, kita laksanakan di Likupang, pertimbangannya jarak tempuh perahu nelayan tidak terlalu jauh. Memang Harus rangkul masyarakat, jangan cuma jadi penonton. Akan ada income juga masyarakat, nanti akan belanja di Likupang. Mereka otomatis akan support kegiatan ini.

Berapa hadiah yang disiapkan untuk pemenang?

Dua kali lipat kita siapkan dari kegiatan di Widi. Di Widi hadiah utama Rp 100 juta, di Sulut kita siapkan Rp 200 juta untuk juara pertama. 150 juta juara kedua, dan 100juta juara tiga. Untuk tradisional kita siapkan Rp 20 juta.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Alasan Penangguhan Penahanan Doni Salmanan Ditolak Polisi, Ada Kekhawatiran Ini

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 13.00 WIB, Pasutri Tertabrak Truk Lalu Terpental, Suami Tewas di Tempat

Baca juga: Akhirnya Terungkap Isu Putus Vanessa Khong dan Indra Kenz, Fakta Hubungan Hancur Terkuak

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved