Crazy Rich Medan
Ini Dia Crazy Rich Medan, Raja Minyak Sawit di Indonesia, Tak Ada Indra Kenz
Seperti yang diketahui saat ini banyak orang yang mengumbar kekayaan hingga dijuluki Crazy Rich.
Sebagai pemimpin perusahaan kelapa sawit PT. Torganda memiliki perkebunan sawit seluas 47.000 hektar dan setiap tahunnya mendapatkan penghasilan setidaknya Rp 600 milyar.
Berkat kerja kerasnya dia memiliki rumah sakit dan klinik pelayanan Kesehatan seperti Klinik Pengobatan 24 Jam yang tersebar di daerah Jabotabek, dan memiliki Yayasan Pendidikan sebagai Ketua Yayasan Abdi Karya (YADIKA) yang berdiri sejak 1976.
Dia juga mendirikan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di Jakarta, memiliki gedung-gedung besar yang diberi nama “Rumah Gorga” untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan Suku Batak yang tersebar di Jakarta dan Bekasi.
Sebagai putra daerah yang disebut paling sukses di perantauan dan selalu memberikan perhatian dalam membantu membangun kampung halaman (Bona Pasogit).
Sehingga namanya diabadikan menjadi nama sepanjang jalan 12 kilometer Kabupaten Toba yang diresmikan nama Jalan DR Sutan Raja DL Sitorus, mulai dari simpang Sibisa di Aek Natolu Kecamatan Lumban Julu sampai simpang Kantor Kelurahan Parsaoran Ajibata melintasi Sibisa, Bandara Sibisa, Simarata dan Motung Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, Sumut.
Dikutip melalui laporan Majalah Forbes, Darianus Lungguk Sitorus termasuk 1.426 dalam deretan orang terkaya di dunia tahun 2013.
Kini setelah DL Sitorus telah berpulang, kerajaan bisnis sawitnya diteruskan oleh anak-anaknya dan juga istrinya.
Bachtiar Karim lahir di 5 November 1957, adalah seorang pengusaha asal Medan yang miliki peringkat kedua produsen minyak goreng terbesar di Tanah Air.
Bachtiar adalah anak sulung dari empat bersaudara, ayahnya menjadi penerus kedua dari perusahaan Musim Mas.
Bachtiar alumni dari Hwa Chong Junior Collage dan melanjutkan pendidikan di Universitas Nasional Singapura jurusan teknik mesin.
Di tahun 1972, Anwar Karim mulai mengikuti jejak ayahnya menjadi penerus ketiga dari Musim Mas, lalu mengembangkan usahanya ke perkebunan tahun 1988.
Wilmar selain kelapa sawit juga memiliki Hotel Mikie Holiday di Brastagi, Sumatera Utara di tahun 2000 yang juga memiliki PT. Megasurya Mas yang memproduksi berbagai produk sabun seperti Harmony, Medicare, Lervia, Lark dan Champion.
Bachtiar Karim Bersama dengan saudaranya, Burhan dan Bahari yang merupakan pemilik Grup Musim Mas yang menyumbang DMO sebesar 65,32 juta liter dengan penjualan mencapai 6,6 miliar dollar AS.
Produk minyak goreng terkenal dari Musim Mas adalah Sanco, Amago, dan Voila.
Selain itu, dia melebarkan sayap dengan berbisnis bidang properti seperti kepemilikan Darby Park Executive Suites yang ada di Singapore, yang menyediakan apartemen eksklusif yang menyediakan berbagai fasilitas berlokasi di 12 Orange Grove Road, Singapura.
Dikutip melalui laporan Majalah Forbes, Bactiar Karim termasuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia dengan urutan kesepuluh dengan memiliki total kekayaan sebesar 3,1miliar dollar AS.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com