Formula E
Sigit Widodo: Kalau Formula E di Ancol Bukan Pakai Pawang Hujan tapi Pawang Anggaran
MotoGP Mandalika yang digelar Minggu (20/3/2022) kemarin berhasil menarik perhatian dunia.
"Warga Jakarta perlu pawang anggaran untuk mengusir tuyul-tuyul yang mengganggu uang rakyat," ujarnya.
Tak cukup sampai di situ, Sigit menilai, keanehan anggaran terus berlanjut sepanjang perencanaan Formula E.
"Ketika DPRD DKI Jakarta menolak membiayai lagi Formula E, Pemprov DKI yang tadinya meminta Rp2,3 triliun untuk commitment fee 5 tahun tiba-tiba menurunkan jadi Rp560 miliar," ujarnya.
"Angka ini sama dengan jumlah yang diakui sudah ditransfer untuk commitment fee," sambungnya.
Saat Sirkuit Formula E akan dibangun di kawasan Ancol, keanehan kembali muncul.
Tiba-tiba PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditunjuk Anies menggelar Formula E sudah melaksanakan tender untuk pembangunan sirkuit.
Baca juga: Carlo Ancelotti: Itu Malam tak Menyenangkan buat El Real, saat Dikalahkan Barcelona 0-4
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 09.00 WIB, Sopir Tewas di Tempat, Mobil Avanza Ringsek Tabrakan dengan Truk
"Seketika muncul nama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai pemenang tender, padahal di web e-procurement Jakpro hanya disebutkan terjadinya gagal tender," kata Sigit.
Keanehan terakhir, masih menurut Sigit, terjadi saat pelaksanaan pembangunan sirkuit yang disebut-sebut memiliki bentuk seperti kuda lumping ini.
"Biaya yang sebelumnya hanya Rp50 miliar untuk pembuatan lintasan sirkuit, tiba-tiba dinaikkan jadi Rp60 miliar. Padahal kontraktor sudah menghemat biaya dengan mengganti bahan lapisan bawah lintasan dari besi menjadi bambu," tuturnya.
Dengan banyaknya keanehan ini, Sigit berharap warga Jakarta bisa punya pawang sehandal Rara yang dianggapnya berhasil menghalau hujan.
“Mbak Rara datang, hujan menyingkir. Warga Jakarta butuh pawang anggaran yang begitu datang, tuyul-tuyul anggaran langsung menyingkir," ucapnya.
Minta Anies Tak Gunakan Pawang Hujang Saat Formula E, PKS: Kita Lakukan Upaya Rasional
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ahmad Yani meminta Gubernur Anies Baswedan untuk tidak menggunakan jasa pawang hujan saat balap mobil Formula E pada Juni 2022 mendatang.
Ia pun menilai cara itu tidak rasional dan meminta Anies lebih berserah kepada Tuhan.
"Kita di zaman modern seperti ini tentunya pikiran rasionalitas yang kita pakai. Kalau nanti akan ada cuaca hujan bagaimana upaya-upaya rasional yang kita lakukan, kita berdoa kepada Allah Swt," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/3/2021).