Sejarah
Semangat Bushido Tentara Jepang Dalam Bait Puisi Pada Monumen di Kota Bitung
Bak tawon marah, pesawat-pesawat tersebut menggempur pertahanan tentara Jepang di pulau tersebut.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Begitupun sebuah bangunan yang jadi tempat penyimpanan air.
Air di sana bersumber dari tiga mata air. Hingga kini warga masih mengonsumsi air itu.
Aerprang kini jadi salah satu objek wisata andalan.
Di sekelilingnya terdapat "harta karun" yakni sejumlah spot diving yang konon lebih indah dari Bunaken serta ikan yang hanya ada di tempat itu.
Di Kelurahan Aertembaga Dua, terdapat sebuah kuburan Jepang.
Kuburan tersebut milik keluarga Okinawa.
Menurut tokoh masyarakat setempat Mayer Kawoleng, kuburan itu berisi jenazah 30 keluarga Okinawa.
"Ada 16 jenazah dari kuburan di Manado serta 14 dari pekuburan di Bitung yang dipindahkan kemari," kata dia.
Ada yang unik dengan keluarga Okinawa ini.
Sebut dia, keluarga Okinawa telah bermukim di Sulut sebelum perang dunia 2 meletus.
"Mereka bekerja sebagai nelayan, pengusaha dan tersebar di Manado serta di Bitung," ujar dia.
Medio 2014, puluhan taruna Angkatan Laut Jepang tersebut berbaris di monumen Jepang itu.
Usai mengikuti latihan di JS Kashima Japan Maritime Self Defence Force, mereka langsung singgah ziarah di monumen itu.
Untuk menghayati semangat bushido para nenek moyang mereka.
Bertubuh tegap, berambut cepak, mereka membusungkan dada mendengar taklimat mengenai senjakala Jepang di Bitung. (art)
• Pembangunan Jembatan dan Oprit Boulevard II Kota Manado
• Gempa Guncang Jawa Barat Selasa 22 Maret 2022 Malam, Baru Tadi Guncang Darat, Info BMKG Magnitudonya
• Gempa Guncang Jawa Barat Selasa 22 Maret 2022, Baru Saja Terjadi di Darat, Berikut Info BMKG