Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liga Italia

Ragukan Konsistensi Permainan Brahim Diaz dan Yacine Adli, AC Milan Bidik Jesse Lingard

AC Milan dilaporkan tengah memantau situasi kontrak playmaker Manchester United Jesse Lingard menjelang jendela transfer musim panas

Editor: Aswin_Lumintang
Mirror.co.uk
Jesse Lingard 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MILAN - AC Milan dilaporkan tengah memantau situasi kontrak playmaker Manchester United Jesse Lingard menjelang jendela transfer musim panas mendatang.

Disebutkan, Milan membutuhkan  pemain baru yang bisa bermain dalam skema trisula serang di belakang penyerang tengah.

Di posisi tersebut, Rossoneri sebenarnya sudah punya dua Brahim Diaz dan Yacine Adli.

Namun, kedua nama itu masih sangat rentan untuk mengisi skuad utama musim depan.

Brahim Diaz tampak kepayahan dan angin-anginan musim ini.

Gelandang AC Milan Spanyol Brahim Diaz (kanan) berlari dengan bola saat wasit Turki Cuneyt Cakir (kiri) mengikuti aksi selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Atletico Madrid pada 28 September 2021 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)
Gelandang AC Milan Spanyol Brahim Diaz (kanan) berlari dengan bola saat wasit Turki Cuneyt Cakir (kiri) mengikuti aksi selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Atletico Madrid pada 28 September 2021 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP) ((MIGUEL MEDINA / AFP))

Adapun Yacine Adli juga belum bisa diandalkan mengingat pemain muda itu berusia 21 tahun itu baru akan merasakan atmosfer San Siro setelah 'disekolahkan' ke Bordeaux.

Kedua nama itu dikhawatirkan akan memiliki masalah yang sama, inkonsistensi.

Terkait itu, Milan tengah membidik satu nama yang diyakini akan bermain solid sebagai gelandang serang.

PianetaMilan melaporkan, satu di antara nama yang paling menarik dari perspektif Milan adalah Jesse Lingard.

Penyerang Manchester United berusia 29 tahun itu segera meninggalkan Man United saat kontraknya berakhir pada 30 Juni mendatang.

Man United diketahui belum mau mengajukan perpanjangan kontrak untuk sang pemain hingga saat ini.

Atas situasi Lingard tersebut, manajemen Rossoneri disebut sedang pasang mata buat Jesse Lingard.

Pemain Timnas Inggris itu sebagai rekrutan yang potensial menjadi pemain penting di San Siro mengingat kualitasnya yang tidak diragukan lagi.

Peforma mengilap dan bersinar saat dipinjamkan ke West Ham musim lalu menjadi satu bukti kalau Lingard memang pas buat Milan.

Jika benar Milan mengincarnya, sepertinya tak susah-susah amat merayu sang pemain.

Banderol gaji sekitar 4 juta euro bersih per musim sepertinya masih angka yang sangta terjangkau bagi Milan.

Terlebih, sang pemain juga seperti sudah memberi kode agar Milan melamarnya.

Baru-baru ini Jesse Lingard diketahui berfoto bersama Zlatan Ibrahimovic di Milano di tengah santernya kabar soal isu transfernya ke San Siro.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Sebenarnya Maria Ozawa Bersedia Temui Vicky Prasetyo

Baca juga: Ganjar Pranowo Lesehan di Bawah Gerimis Bersama Mahasiswa Pendemo Wadas

Pioli Ungkap Dua Pemain Cerdas, MIlan Tak Pantas Main Bertahan

AC Milan boleh jadi memimpin klasemen Serie A Liga Italia 2021/2022 hingga pekan ke-30.

Namun, pelatih Rossoneri, Stefano Pioli mewanti-wanti skuadnya kalau masih ada empat tim yang berpeluang menyegel gelar juara di akhir musim.

Hal itu dia ungkapkan seusai Milan menekuk Cagliari 1-0 di kandang lawan.

Kemenangan Milan ditentukan oleh tendangan voli Ismael Bennacer yang menakjubkan dari tepi kotak penalti.

Atas hasil ini, berarti Milan telah mendapatkan 10 poin lebih banyak dari Inter dalam tujuh laga terakhir.

Milan memimpin tiga poin atas Napoli dan enam poin dari Inter di klasemen dengan 66 poin.

Stefano Pioli menekankan, Milan dan pra rivalnya akan melalui fase krusial perburuan juara Liga Italia.

“Setiap pertandingan adalah persimpangan penting sekarang. Saya menyukai tim ini (sekarang), bahkan ketika kami tidak mencetak gol di babak pertama, kami bermain dengan kualitas dan intensitas," kata Pioli kepada Sky Sport Italia.

“Cagliari menyebabkan masalah bagi kami, tetapi itu tidak dapat dihindari ketika Anda memiliki dua tim dengan motivasi yang kuat.”

Itu adalah hasil 1-0 ketiga berturut-turut untuk Milan, jadi apakah ini kunci untuk menjadi juara?

“Kami ingin mencetak lebih banyak gol dan nyaris lagi beberapa kali hari ini (melawan Cagliari), tetapi yang penting adalah menang."

“Kami melakukan hal-hal hebat, tetapi kami juga tahu ada empat tim yang masih bisa memenangkan Scudetto. Tidak ada gunanya melihat terlalu jauh ke depan, jalan masih panjang dan kami hanya perlu berkonsentrasi pada jalan kami sendiri.”

Stefano Pioli juga ditanya tentang peran Theo Hernandez dan Davide Calabria sebagai bek sayap yang cenderung merangsek ke dalam area lawan.

Bek kiri AC Milan, Theo Hernandez, melakukan selebrasi bersama Alexis Saelemaekers, usai menjebol gawang Benevento pada pekan ke-34 Liga Italia di Stadion San Siro, 1 Mei 2021.
Bek kiri AC Milan, Theo Hernandez, melakukan selebrasi bersama Alexis Saelemaekers, usai menjebol gawang Benevento pada pekan ke-34 Liga Italia di Stadion San Siro, 1 Mei 2021. (MIGUEL MEDINA)

Keduanya kerap menjadi bagian penting  dalam peluang mencetak gol.

Pioli menyebut, Theo Hernandez dan Davide Calabria adalah dua pemain pintar yang dimiliki Rossoneri.

Kepintaran mereka terutama lantaran lihai membaca permaianan. Hal ini pula yang membuat Milan secara komprehensif lebih stabil dan seimbang baik dalam menyerang maupun saat bertahan.

“Saya beruntung memiliki dua pemain yang sangat cerdas dan bisa membaca ruang. Cagliari sangat agresif di sayap hari ini, jadi kami memiliki lebih banyak ruang di dalam dan mereka mengejar ruang. Semuanya menjadi lebih mudah ketika Anda memiliki pemain pintar yang bisa membaca permainan dengan baik,".

Pioli menekankan perbedaan Milan dulu dan saat ini. Permainan bertahan seusai unggul duluan, kata Pioli, bukanlah karakter yang cocok buat Milan.

“Apa yang kurang dari kami di pertandingan sebelumnya adalah kami akan mencetak gol dan kemudian mencoba mengendalikan keunggulan itu, yang sebenarnya bukan sifat kami. Saya senang hari ini kami memimpin dan terus berusaha untuk mencetak lebih banyak, itulah sikap yang kami butuhkan," kata Pioli.

“Kami menganalisis pertandingan terakhir dan menyadari bahwa itu membahayakan hasil kami. Jika kami menyerang dengan baik, kami bertahan lebih baik. Kami sama sekali tidak cocok untuk bertahan lebih dalam.”

Pioli juga mengonfirmasi bahwa perkelahian yang terjadi di laga tersebut pada menit- akhir dipicu oleh pelecehan rasis terhadap kiper Mike Maignan dari ultras Cagliari.

“Mike memberi tahu saya ada pelecehan rasis dari belakang gawang. Selalu menyedihkan ketika hal-hal ini terjadi, tidak ada yang pantas mendapatkannya,” kata Stefano Pioli. (oln/*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved