Tribun Manado Travel
Dodoku Aer Konde, Destinasi Wisata Alam di Mitra, Punya Beragam Mitos dan Historis
Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) jadi salah satu daerah di Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki segudang tempat wisata potensial.
Penulis: Kharisma Kurama | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) jadi salah satu daerah di Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki segudang tempat wisata potensial.
Salah satunya, Wisata Alam Doduku Aer Konde. Mata air yang terletak di Kelurahan Wawali, Kecamatan Ratahan ini terus menuai perhatian publik.
Tak heran, para wisatawan yang datang berkunjung di tempat ini banyak yang berasal dari Mancanegara.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara lewat Bupati James Sumendap bahkan dalam berbagai kesempatan menegaskan jika Doduku Aer Konde merupakan salah destinasi wisata unggulan.
Letak Doduku Aer Konde terbilang sangat strategis. Tempat wisata itu terletak di Ibu Kota Kabupaten Ratahan.
Jika dari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado, para wisatawan akan menempuh jarak perjalanan 2 jam. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 1 kilometer.
Memasuki Dodoku Aer Konde, pengunjung akan disambut dengan riuhnya air sungai. Selain itu juga terdapat sejumlah telaga yang akan memanjakan mata para pengunjung.
Tiba di lokasi, wisatawan akan dibuat takjub dengan karya Sang Khalik. Bentuk mata air yang menyerupai kolam ditambah air jernih menambak decak kagum pengunjung. Dari pantauan, kejernihan air di Doduku Aer Konde bahkan bisa menyajikan keindahan bawah air.
Menyimpan Mitos dan Sejarah Permesta
Menurut kepercayaan warga sekitar, dahulu kala ada seorang perempuan yang kebetulan menemukan mata air dan kemudian dipakai untuk mandi.
Sayangnya tusuk konde yang ia kenakan jatuh. Sejak saat itu mata air tersebut diberi nama Aer Konde.
Namun, ada juga yang mengatakan kalau nama konde berasal dari bentuk mata air tersebut yang mirip konde.
Aer Konde juga sering disebut Aer Sapunan. Sapunan berasal dari kata Sapun yakni alat untuk menangkap udang. Hal itu karena banyak sekali udang yang hidup di sana. Namun masyarakat lebih mengenalnya dengan Aer Konde.
Salah satu penjaga pos Aer Konde Loske Ratuliu juga mengatakan dulunya tempat ini digunakan sebagai markas para prajurit Permesta untuk bergerilya.
"Dulu katanya goa-goa mata air disini sangat besar hingga bisa dimasuki manusia tapi karena perang dan pernah dijatuhkan bom ditambah sering terjadi tanah longsor maka lama-kelamaan goa-goa tersebut menyempit bahkan ada yang tertutup," ujar Loske.
Sempat Terdampak Pandemi
Tempat wisata ini sebelumnya sempat ditutup pemerintah setempat. Itu karena pandemi covid yang mengharuskan dilakukan pembatasan kerumunan.
Meski begitu, sejumlah warga menilai hal ini baik untuk ekosistem di Dodoku Aer Konde.
"Kalau dilihat dari sisi lain, kan dengan ditutupnya Dodoku Aer Konde, ekosistem bisa kembali normal," kata Femela Untu.
Tak hanya itu, pemerintah setempat juga sempat melakukan pembersihan di lokasi wisata tersebut.
Tentang Mitra
Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) adalah salah satu Kabupaten di antara 15 Kabupaten/Kota (11 Kabupaten dan 4 Kota) yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Ibu kota Kabupaten Minahasa Tenggara adalah Ratahan, berjarak sekitar 80 km dari Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara.
Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki 12 kecamatan, 9 kelurahan dan 135 desa (dari total 171 kecamatan, 332 kelurahan dan 1.507 desa di seluruh Sulawesi Utara).
Luas wilayah Minahasa Tenggara adalah 710,83 km².
Saat ini Kabupaten Minahasa Tenggara dipimpin Bupati Mitra James Sumendap dan Wakil Bupati Jesaja Jocke Legi.
Baca juga: Potret Tas Mewah Hadiah Doni Salmanan ke Atta Halilintar, Kini Dibawa Suami Aurel ke Mabes Polri
Baca juga: Cek Info BMKG, Prakiraan Cuaca Besok Jumat 18 Maret 2022, Hujan Petir Berpotensi di 7 Daerah
Baca juga: Akhirnya Doddy Sudrajat Jawab Soal Perceraiannya dengan Puput Sudrajat, Kesalahan Fatal Terkuak