Tribun Manado Travel
Kedai Garasi Langowan, Sensasi Ngopi di Rumah Adat Minahasa
Tak hanya di kota besar Provinsi Sulut, bahkan sudah merambah ke kota-kota kecil lainnya.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Tempat hanghout atau nongkrong bertumbuh subur bak jamur di musim hujan.
Tak hanya di kota besar Provinsi Sulut, bahkan sudah merambah ke kota-kota kecil lainnya.
Semisal kehadiran Kedai Garasi di Langowan, Kabupaen Minahasa.

Lokasinya di Desa Waleure, persis di tepi Jalan Raya Langowan, Jika sedang jalan-jalan di Langowan, Tribuners bisa menyempatkan singgah di Kedai Garasi
Kedai ini menempati rumah panggung adat Minahasa. Di mana Kedai Garasi persis berada di bawah rumah panggung tersebut.
Rumah Adat Minahasa dibuat dari kayu dengan tiang penyanggah di bawah, dan tangga di depan.
Bagian bawah rumah adat Minahasa itu pun memiliki ruang cukup luas, biasanya dijadikan tempat orang Minahasa beraktivitas.
Ruang luas inilah yang dijadikan kedai kopi oleh pengelola Kedai Garasi.
Kedai Garasi sebenarnya sudah 3 kali pindah tempat. Awalnya menempati rumah modern, kemudian pindah ke rumah tua tempo dulu, kini menempati Rumah Adat Minahasa.
Semua lokasinya pun tetap di Jalan Raya Langowan.
Kedai ini justru ramai dari sore hingga malam hari. Pelanggannya kebanyakan para kaula muda.
Bahkan hingga jelang tengah malam suasana masih ramai.

Memasuki Kedai Garasi, tempat itu di selimuti sinar dari bohlam lampu gantung di area outdoor dan lampu cahaya temaram di bagian indoor.
Penataan kedainya menggunakan perabotan kayu. Meja dan kursi sederhana, serta meja barista menempati bagian dalam kedai.
Pelanggan yang datang bisa memesan beragam kreasi minuman kopi, semisal kopi hitam, kopi susu, atau kopi gaya italia, semisal espreso, capuccino, dan minuman espreso based lainnya. Ada juga sajian non coffee.
Selain itu disiapkan makanan berat maupun penganan. Semuanya tinggal dipilih di daftar menu.
Kedai kopi di Rumah Adat Minahasa tetap saja ada nuansa kekiniannya dengan sajian musik selera para milenial.
Malam hari pas juga menyeruput kopi bersama kerabat dekat atau keluarga, sekadar menghangatkan tubuh dari hawa dingin daerah Langowan, Minahasa.
Tak terasa waktu berlalu cepat, tahu-tahu saja sudah hampir tengah malam.
Jelang tengah malam suasana Langowan masih terasa hidup dengan aktivitas para kaula mudanya. (ryo)
Baca juga: Gempa Pagi Ini Guncang Jawa Timur Rabu 16 Maret 2022, Baru Guncang di Laut, Info Terkini BMKG
Baca juga: Manchester United vs Atletico Madrid: Simeone Balas Dendam, Rekor Ronaldo 16 Tahun Tercoreng
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Hotman Paris Putus dengan Meriam Bellina Setelah 10 Tahun Tak Terjawab