Cuaca Ekstrem Akan Terjadi Rabu-Kamis, 16-17 Maret 2022, Berikut Info Lengkap BMKG Daerah Berpotensi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Waspada cuaca ekstrem, Info BMKG berpotensi terjadi Rabu 16 Maret 2022 dan Kamis 17 Maret 2022.

Cek daftar terbaru BMKG. 

Daftar daerah-daerah di Indonesia potensi hujan lebat dan angin kencang. 

Berikut beberapa wilayah yang diperkirakan berpotensi hujan dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir hingga angin kencang pada Rabu, 16 Maret 2022 hingga Kamis, 17 Maret 2022:

Rabu 16 Maret 2022

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Barat

- Riau

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- Yogyakarta

- Jawa Timur

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Sumatera Utara

- Bengkulu

- DKI Jakarta

- Bali

- Sulawesi Selatan

Kamis, 17 Maret 2022

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Barat

- Riau

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- Yogyakarta

- Jawa Timur

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Tenggara

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Bengkulu

- DKI Jakarta

- Bali

Penjelasan BMKG

Dilansir web.meteo.bmkg.go.id, Siklon Tropis “BILLY” terpantau berada di Samudera Hindia selatan barat daya Baten dengan kecepatan angin maksimum 45 knot dan tekanan udara minimum 991 hPa.

Sistem ini bergerak ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia barat daya Banten.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang low level jet tersebut.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Jawa sebelah selatan Kalimantan, di Papua Barat, dan di Laut Arafuru yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Riau hingga Kep. Riau, dari Jambi hingga Bangka Belitung, dari Lampung hingga Selat Karimata, di Jawa bagian barat, dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Tengah bagian utara hingga Kalimantan Selatan, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, dari Sulawesi bagian tengah hingga Selat Makassar, di Papua Barat, dan di sekitar Laut Arafuru.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. (*)

Telah tayang di:

Tribunnews.com