Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Baru Terungkap Ukraina Ternyata Telah Bangun 30 Laboratorium Senjata Biologis dengan Amerika

dengan judul Waduh, Ukraina Ketahuan Bangun 30 Laboratorium Senjata Biologis dengan Amerika, 

Editor: Indry Panigoro
Istimewa/Internet/AFP
Ukraina Bersiap Buat 'Benteng' Antisipasi Serangan Baru Usai Militer Rusia Berkumpul di Dekat Kyiv 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru terungkap fakta lain soal Ukraina.

Selama ini kita membahas soal Ukraina saat negara tersebut perang dengan Rusia,.

Namun tak banyak tahu kalau ada hal besar yang sudah dilakukan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Amerika Serikat telah "menutupi" Ukraina dengan jaringan laboratorium biologi yang terhubung dengan Pentagon.

Berbicara pada konferensi pers pada 7 Maret, Jenderal Igor Kirillov, komandan pasukan pertahanan radiasi, kimia dan biologi Rusia.

Mengatakan bahwa ada sekitar 30 laboratorium biologi telah didirikan di Ukraina dan secara aktif bekerja sama dengan militer AS.

Daftar mitra untuk laboratorium ini termasuk Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) Pentagon, Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed (WRAIR), fasilitas penelitian biomedis terbesar yang dioperasikan oleh manajemen militer AS.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan banyak dari laboratorium ini telah beroperasi sejak kudeta 2014 di Ukraina.

Foto-foto lama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan pakaian militer, viral di media sosial Twitter dan Facebook.
Foto-foto lama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan pakaian militer, viral di media sosial Twitter dan Facebook. (Twitter/@sourav_jalon)

Dan kedatangan mereka bertepatan dengan lonjakan penyakit menular di wilayah tersebut, termasuk campak Jerman, difteri, dan TBC.

Setelah pasukan Rusia mulai melakukan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, laboratorium ini dikatakan bergegas untuk menghancurkan patogen yang mereka pelajari.

Kirillov menambahkan bahwa Moskow telah memperoleh dokumen yang berkaitan dengan proses ini.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa laboratorium mempelajari infeksi berbahaya seperti antraks dan pes.

"Keberadaan sejumlah besar agen biologis menunjukkan bahwa laboratorium ini terlibat dalam beberapa program biologi militer," tambah Jenderal Kirillov.

Konvoi panjang militer Rusia di dekat Kiev, Ukraina. (Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN)
Konvoi panjang militer Rusia di dekat Kiev, Ukraina. (Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN) ((Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN))

Khususnya, satu laboratorium di kota Lviv (Ukraina Barat) menghancurkan hingga 320 wadah patogen yang menyebabkan wabah pes, demam Malta, dan penyakit lainnya.

"Jika bukti-bukti ini jatuh ke tangan para ahli Rusia, kami akan dapat membuktikan bahwa Ukraina dan Amerika Serikat melanggar Konvensi Senjata Biologis," kata Kirillov.

"Itulah satu-satunya alasan mengapa mereka harus buru-buru menghancurkan bukti," katanya,

Jenderal Rusia menyatakan keprihatinan bahwa bahan biologis yang diperlukan untuk mempertahankan program biologi militer mungkin telah diangkut dari Ukraina ke Amerika Serikat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberi isyarat saat berbicara selama konferensi pers bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda setelah pembicaraan mereka di Istana Mariinskyi di Kiev, Ukraina, Rabu, 23 Februari 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberi isyarat saat berbicara selama konferensi pers bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda setelah pembicaraan mereka di Istana Mariinskyi di Kiev, Ukraina, Rabu, 23 Februari 2022. ((AP PHOTO/EFREM LUKATSKY))

Sebagai tanggapan, Kiev membantah mengembangkan senjata biologis, sementara Washington belum mengomentari klaim militer Rusia.

Moskow telah berulang kali memperingatkan tentang kegiatan laboratorium biologi yang didanai AS yang berlokasi di negara-negara bekas Uni Soviet.

Rusia menuduh Pusat Penelitian Lugar, laboratorium yang didanai AS di Georgia, melakukan sejumlah eksperimen berbahaya.

Pada saat itu, Pentagon membantah tuduhan ini, menyebutnya sebagai "kampanye disinformasi Rusia".

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved