Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Senjata Biologis? Senjata Mematikan yang Disinggung Rusia, Dilarang Sejak Perang Dunia II

Baru-baru ini Perang Rusia dan Ukraina memunculkan dugaan program pengembangan senjata biologis.

(AP PHOTO/EVGENIY MALOLETKA)
Asap mengepul setelah penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. Apa Itu Senjata Biologis? Senjata Mematikan yang Disinggung Rusia, Dilarang Sejak Perang Dunia II 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa itu Senjata Biologis?

Senjata biologis merupakan senjata kuman, bakteri, virus atau bahkan racun yang dapat menimbulkan sejumlah penyakit.

Baru-baru ini Perang Rusia dan Ukraina memunculkan dugaan program pengembangan senjata biologis.

Baca juga: Rusia Mengklaim Hancurkan Infrastruktur Milik Militer Ukraina, Kantor Berita: 3.491 Fasilitas

Tuduhan itu disampaikan oleh Rusia yang menyatakan bahwa Ukraina menjalankan laboratorium senjata biologis dengan dukungan Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Sebagai salah satu negara dengan militer terkuat, Amerika hingga Rusia memiliki kelengkapan senjata perang yang mumpuni.

Tak hanya senjata nuklir yang dapat meratakan tanah dalam sekejap, ternyata juga yang patut diwaspadai ialah memiliki senjata biologis yang mematikan.

Namun, pihak AS telah membantah tuduhan dari Rusia. Sebaliknya, mereka menuding balik bahwa Rusia menyebarkan klaim yang belum terbukti itu sebagai kemungkinan awal untuk meluncurkan serangan biologis atau kimianya sendiri.

"Kremlin dengan sengaja menyebarkan kebohongan bahwa Amerika Serikat dan Ukraina melakukan kegiatan senjata kimia dan biologi di Ukraina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price dikutip dari AFP.

"Rusia menciptakan dalih palsu dalam upaya membenarkan tindakan mengerikannya sendiri di Ukraina," lanjut Price.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri pada Jumat (11/3/2022), menyebut tidak bukti Ukraina memiliki program senjata biologis seperti yang dituduhkan oleh Rusia.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan senjata biologis?

Mengapa isu senjata biologis kerap dimunculkan dalam konflik antar negara di dunia?

Apa itu senjata biologis?

Biologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia.

Hingga kini pun, ada banyak kemungkinan yang bisa ditelusuri lewat biologi.

Namun, dalam kasus tertentu, biologi bisa menjadi sangat berbahaya, contohnya bila digunakan untuk menyerang atau istilahnya senjata biologis.

Dilansir berita Kompas.com (29/6/2020) dari WHO, senjata biologis adalah mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau racun yang diproduksi dan dilepas dengan sengaja untuk menyebarkan penyakit bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Sebelum dilarang, senjata biologis kerap digunakan untuk perang.

Contohnya pada Juni 1763, tentara Inggris menyebarkan virus cacar ke penduduk asli Amerika.

Kurang lebih 100 orang Indian tewas akibat penyakit itu.

Aturan yang melarang penggunaan senjata biologis

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara bersepakat untuk melarang penggunaan senjata biologis.

Tak hanya itu, ilmuwan juga bersepakat untuk menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab moral dalam penelitiannya.

Sebelum disepakatinya pelarangan senjata biologis, negara-negara di dunia sudah lebih dahulu bersepakat melarang penggunaan senjata kimia dalam perang.

Kesepakatan itu terjadi di tahun 1925 melalui Protokol Geneva, bahwa penggunaan gas pencekik, gas beracun, dan zat-zat kimia lainnya dalam perang adalah dilarang.

Protokol Geneva 1925 melarang penggunaan segala bentuk cara perang kimia dan perang biologi, dan termasuk dalam Konvensi Geneva atau Konvensi Jenewa yang merupakan penetapan standar hukum internasional mengenai perlakuan kemanusiaan bagi korban perang.

Menyusul Protokol Geneva, Komite Pelucutan Senjata PBB di tahun 1972 menyepakati pelarangan senjata biologis.

Konvensi senjata biologis secara tegas melarang pengembangan, produksi, penimbunan, dan transfer senjata kuman serta toksin.

Setelah Konvensi Senjata Biologis 1972, banyak negara yang meneken perjanjian tersebut secara konsisten memusnahkan senjata biologis, termasuk Indonesia.

Di tahun 1979, Indonesia memerintahkan penghancuran total semua senjata kimia warisan pemerintah Hindia Belanda.

Hal serupa juga dilakukan oleh Inggris dan AS.

Meski begitu, ada beberapa negara yang enggan menaati isi perjanjian sekalipun menandatangani kesepakatan tersebut.

Salah satunya adalah Uni Soviet.

Bahkan saat itu, Soviet diketahui secara diam-diam melakukan riset senjata kuman dan senjata toksin.

Dugaan itu menyusul adanya ledakan tahun 1979 di laboratorium militer dekat Sverdlovsk (Rusia) di mana bibit-bibit Anthrax menewaskan sekitar 1.000 orang.

Sedangkan mycotoxin disebut dikembangkan sejak 1930-an dan berhasil diuji coba saat perang di Laos.

(Sumber:Kompas.com/Nibras Nada Nailufar | Editor: Nibras Nada Nailufar, Elza Astari Retaduari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved