Rusia vs Ukraina
Amerika Serikat Dituding Danai Lab Biologi Ukraina sejak 2005, PBB Tak Temukan Bukti Tuduhan Rusia
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, menuduh bahwa Rusia hanya berdalih untuk membenarkan aksi invasinya di Ukraina.
Pada saat yang sama, dia mengatakan Washington "cukup prihatin" dengan prospek militer Rusia merebut laboratorium ini selama operasi khusus mereka di wilayah Ukraina.
Direktur CIA William Burns mengklaim bahwa Ukraina tidak melakukan penelitian tentang patogen berbahaya yang dapat digunakan dalam senjata biologis.
Dia menolak pernyataan militer Rusia sebagai "propaganda" dan kemungkinan dalih untuk "operasi bendera palsu".
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya meminta Ukraina untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi yang ditempatkan di laboratorium tersebut.
Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah "kebocoran yang tidak disengaja atau disengaja".
PBB Tak Temukan Bukti
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tak menemukan bukti operasi pembuatan senjata biologis di Ukraina.
Pernyataan ini berawal dari klaim Rusia yang juga telah dibantah oleh AS dan sekutunya ketika sidang darurat Dewan Keamanan PBB diadakan Jumat (11/3/2022).
Dikutip dari Aljazeera, Rusia menginisiasi pertemuan tersebut untuk mendiskusikan tuduhannya yang belum terbukti soal dugaan Ukraina mengoperasikan laboratorium untuk pengoperasian senjata biologis dengan bantuan dari AS.
Perwakilan Tertinggi PBB mengenai Senjata, Izumi Nakamitsu, menyatakan 15 anggota dewan PBB tidak menemui adanya bukti terkait program senjata biologis di Ukraina.
Nakamitsu mengatakan Ukraina dan Rusia adalah negara peserta dari Biological Weapons Convention (BWC) yang menjadi perjanjian internasional dan telah melarang senjata biologis untuk beredar.
“Senjata biologis telah dilarang sejak BWC mengeluarkan perjanjian tersebut pada tahun 1975,” ujarnya.
Sementara selama sidang Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan 30 laboratorium senjata biologis di Ukraina.
Namun kemudian dibantah oleh Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield yang mengecam Rusia karena telah menggunakan Dewan Keamanan PBB untuk melegitimasi disinformasi dan menipu masyarakat dalam rangka membenarkan pilihan perang oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin melawan Ukraina.