Rusia vs Ukraina
Amerika Serikat Dituding Danai Lab Biologi Ukraina sejak 2005, PBB Tak Temukan Bukti Tuduhan Rusia
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, menuduh bahwa Rusia hanya berdalih untuk membenarkan aksi invasinya di Ukraina.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah AS membantah klaim Rusia terkait kerjasama pengembangan senjata biologis di Ukraina.
Bantahan tersebut dilayangkan AS oleh Sekretaris Media Gedung Putih, Jen Psaki melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @PressSec.
Jen menganggap klaim Rusia tersebut tidak masuk akal dan justru mengatakan Moskow memiliki ‘jejak yang terdokumentasi dengan rapi’ dalam penggunaan senjata kimia.
Baca juga: Sosok Iptu Budi Basra Komandan Tim Evakuasi 8 Jenazah Pekerja PTT Korban KKB, 5 Bulan Lalu Tertembak
Hal tersebut, kata Jen, termasuk percobaan pembunuhan dan meracuni musuh politik Presiden Rusia, Vladimir Putin seperti pemimpin oposisi, Alexei Navalny.
“Kita harus melihat bahwa Rusia kemungkinan menggunakan senjata kimia atau biologis di Ukraina, untuk ‘operasi bendera palsu’ dengan menggunakan kedua senjata tersebut,” tulisnya pada Kamis (10/3/2022).
Bantahan serupa juga dilayangkan oleh Kementerian Luar Negeri AS dan Pentagon mengenai klaim Rusia tersebut.
Dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, menuduh bahwa Rusia hanya berdalih untuk membenarkan aksi invasinya di Ukraina.
Selain itu Ned juga menyatakan pihak AS sangat mematuhi kewajibannya terhadap Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis.
Kepatuhan ini, kata Ned, membuktikan pihaknya tidak mengembangkan atau memilik senjata kimia atau biologis dimanapun.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap bukti keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam pendanaan laboratorium biologi di Ukraina.
Rusia juga membeberkan bukti Ukraina memerintahkan lab biologi tersebut untuk menghancurkan sampel patogen berbahaya.
Dikutip dari Sputnik News, menurut Rusia, lab biologi tersebut sedang mengerjakan senjata biologis yang menargetkan etnis tertentu.
Namun, baik Kyiv maupun Washington membantah tuduhan tersebut.
Bahkan, pemerintah AS menghindari pertanyaan bahwa mereka mendanai lab biologi di Ukraina.
Hingga akhirnya Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Politik AS, Victoria Nuland, mengakui pada 8 Maret 2022 bahwa Washington memang memberikan bantuan kepada laboratorium ini.