Konflik Rusia dan Ukraina
Kepung Ukraina, Konvoi Besar Pasukan Rusia Sepanjang 64 Kilometer Mulai Disebar
Dalam citra satelit tersebut, beberapa elemen dari konvoi telah direposisi ke dalam hutan dan daerah berpohon dekat Lubyanka, Ukraina
TRIBUNMANADO.CO.ID - Konvoi militer rusia di barat laut Kyiv yang membentang lebih dari 64 kilometer sebagian besar telah disebar dan dipindahkan.
Hal ini terlihat dari Citra satelit terbaru
Dilansir CNN, Kamis (11/3/2022), Citra satelit tersebut dirilis oleh perusahaan yang berbasis di AS, Maxar Technologies
Dalam citra satelit tersebut, beberapa elemen dari konvoi telah direposisi ke dalam hutan dan daerah berpohon dekat Lubyanka, Ukraina.
Citra satelit tersebut diambil pada pukul 11.37 waktu Kyiv pada Kamis.
Di utara Pangkalan Udara Antonov di Hostomel, Ukraina, kendaraan militer rusia tampak muncul di jalan raya di daerah perumahan di Kota Ozera, sekitar 27 kilometer barat laut Kyiv.

Artileri yang ditarik dan kendaraan lain terlihat berlindung di area pepohonan di dekat Lubyanka, beberapa kilometer sebelah barat laut dari Pangkalan Udara Antonov.
Di Berestyanka, sekitar 16 kilometer barat Pangkalan Udara Antonov, beberapa truk bahan bakar dan dan beberapa peluncur roket terlihat diposisikan di tanah lapang dekat pepohonan.
Konvoi tersebut sebelumnya sempat terhenti pergerakannya setelah dilaporkan pekan lalu.
Sementara itu, penduduk Kota Mariupol menjadi sangat putus asa sehingga beberapa orang saling berebut makanan selama pengepungan Rusia atas kota pelabuhan tersebut.
Hal itu dilaporkan oleh Komite Internasional Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis, sebagaimana diwartakan Kompas.com sebelumnya.
"Penduduk mulai saling menyerang untuk mendapatkan makanan. Orang-orang juga mulai merusak mobil orang lain untuk mengambil bensinnya," kata Perwakilan ICRC yang berbasis di Kota Mariupol, Sasha Volkov, dalam rekaman audio.
Menurut dia, banyak penduduk Kota Mariupol yang tidak memiliki air sama sekali untuk minum.
Volkov mengatakan, semua toko dan apotek di Kota Mariupol telah dijarah empat hingga lima hari yang lalu.

"Beberapa orang masih memiliki makanan tetapi saya tidak yakin berapa lama itu akan bertahan. Banyak orang melaporkan tidak memiliki makanan untuk anak-anak," ungkap dia, dikutip dari AFP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com