Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liga Inggris

Status Rangnick buat Pemain Man United tak Respek, Rashford Pilih Pindah Klub

Situasi internal Manchester United dinilai sedang diterpa masalah. Indikasi itu terlihat dari keinginan Marcus Rashford

Editor: Aswin_Lumintang
telegraph.co.uk
Marcus Rashford dan Paul Pogba pemain Manchester United 

TRIBUNMANADO.CO.ID, INGGRIS - Situasi internal Manchester United dinilai sedang diterpa masalah.

Indikasi itu terlihat dari keinginan Marcus Rashford untuk pergi dari Old Trafford.

Marcus Rashford diberitakan ingin hengkang dari Manchester United pada akhir musim 2021-2022.

Pelatih kepala Manchester United German Interim Ralf Rangnick terlihat selama pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Manchester United dan Young Boys di stadion Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 8 Desember 2021. (PAUL ELLIS / AFP)
Pelatih kepala Manchester United German Interim Ralf Rangnick terlihat selama pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Manchester United dan Young Boys di stadion Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 8 Desember 2021. (PAUL ELLIS / AFP) (PAUL ELLIS / AFP)

Kabar itu pertama muncul setelah Manchester United kalah 1-4 dari Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (6/3/2022), di Stadion Etihad. 

Klub Prancis, Paris Saint-Germain, pun langsung memantau situasi pemain berusia 24 tahun tersebut. 

Diberitakan BolaSport.com, PSG menjadikan Marcus Rashford opsi pengganti Kylian Mbappe yang kian mendekat ke Real Madrid. 

Pandit sepak bola Liga Inggris, Paul Merson, bingung dengan munculnya gosip Marcus Rashford ingin angkat kaki dari Old Trafford.

Baca juga: Sejak 2019, Ada 44 Penambang Ilegal di Bolmong Meninggal Dunia

Baca juga: Kartu Merah Alexis Sanchez, Momen Antara Fabinho Curang atau Pintar, Ini Analisa Arsene Wenger

Ia pun melarang manajer baru Man United musim depan untuk menjual Rashford. 

Di mata Merson, kabar kepergian Marcus Rashford adalah bukti kacaunya kondisi internal Man United. 

“Sudah 2-3 bulan berlalu dan tiba-tiba ada gosip Marcus Rashford ingin pergi. Yang benar saja,” kata Merson seperti dikutip dari Metro. 

“Tidak ada manajer yang waras yang datang ke Old Trafford dan menjual Rashford.”

“Seandainya besok pagi saya jadi pelatih Man United, saya takkan melepas dia!” 

“Kabar keinginan Marcus Rashford pindah adalah alasan Manchester United kacau balau karena tidak punya manajer tetap.” 

“Siapapun manajer baru Man United nanti tidak boleh melepas Rashford. Kalau Man United setuju menjual Rashford, berarti kesepakatannya terjadi sebelum pelatih baru datang,' tutur Merson. 

Marcus Rashford musim ini telah bermain sebanyak 24 kali dan sudah menorehkan 5 gol dan 2 assist untuk semua kompetisi.

Menurut Merson, penampilan kurang menggembirakan yang ditunjukkan Marcus Rashford tak lepas dari kepercayaan dirinya yang jatuh.

Man United
Man United (Givemesport.com)

Paul Merson tetap optimistis Marcus Rashford bisa bangkit. 

“Segalanya berjalan lancar untuk Marcus Rashford sejak debut. Sekarang kepercayaan dirinya hilang,” ujarnya.

“Ini kali pertama dia tidak percaya diri sejak bergabung dengan Man United. Sejak mencetak dua gol pada debut di Liga Europa, dia selalu penuh keyakinan,” kata Merson.

Paul Merson pun menyarankan Marcus Rashford untuk tidak perlu berlebihan saat tampil di lapangan demi membuktikan diri. 

“Saya ingat dia berlari melawan tiga pemain melawan Man City, tetapi itu hanya formalitas. Dia tidak punya keyakinan bisa melewati pemain manapun,” kata Merson.

“Kasihan dia. Kehilangan kepercayaan diri dalam sepak bola sangat menyedihkan, apalagi saat itu baru pertama terjadi.” 

“Marcus Rashford tak banyak dapat waktu bermain, jadi saat di lapangan, sikapnya jadi berlebihan.” 

“Yang harus dia lakukan adalah bermain dengan simpel dan membangun lagi kepercayaan dirinya.” 

“Kalau dia melakukan itu, ia bisa kembali yakin akan kemampuan yang dia punya. Marcus Rashford pemain yang bagus.”

“Seorang pemain seperti dia tidak akan mendadak buruk permainannya dalam satu malam,” ujar Merson lagi. 

Status Interim Rangnick Bikin Pemain Malas-malasan

Terkait situasi internal Man United yang terindikasi jauh dari kata baik-baik saja, para pemain Manchester United disebut menjadikan status interim Ralf Rangnick sebagai alasan untuk bermalas-malasan.

Manchester United mengontrak Ralf Rangnick sebagai pelatih interim hingga musim 2021-2022 berakhir.

Sejak berpisah dengan Ole Gunnar Solskjaer pada 21 November 2021, Man United memang tidak langsung menunjuk pelatih tetap sebagai pengganti.

Klub berjulukan Setan Merah tersebut memercayakan jabatan pelatih kepada Rangnick untuk sementara.

Keputusan tersebut dianggap menjadi kesalahan karena kini Setan Merah belum meraih perbaikan hasil.

Baca juga: Target yang Potensial Gabung AC Milan, Berardi Pemain Sayap yang Hilang, Disuntik Dana 80 Juta Euro

Hal yang terbaru, Man United harus menelan kekalahan 1-4 dari Manchester City di Liga Inggris pekan lalu.

Hasil tersebut membuat kesempatan Man United untuk merebut posisi empat besar klasemen kian sulit.

Saat ini, Manchester United berada di posisi kelima dengan koleksi 47 poin, tertinggal satu poin dari Arsenal yang berada di peringkat atasnya.

Namun, Arsenal masih memiliki tiga laga sisa yang belum dimainkan sehingga jarak poin masih bisa lebih lebar lagi.

Baca juga: Sang Monster Nerazzurri Tersingkir dengan Kepala Tegak, Tiga Kartu Truf Liverpool Ambrol di Anfield

Performa Man United ini pun mendapatkan kriitk dari mantan kapten mereka, Roy Keane.

Keane menyebut hasil buruk yang diraih mantan timnya berhubungan dengan cara para pemain memandang Rangnick.

"Beberapa pemain mungkin melihat Rangnick dan berpikir bahwa ia hanya berada di klub ini hingga musim panas," kata Keane.

"Para pemain tidak berkembang karena Rangnick mencoba bekerja sama dengan mereka yang memiliki ego besar tetapi caranya tidak disukai," ucap Keane menambahkan.

Baca juga: Berita Milan, Rossoneri Kunci 3 Pemain Masa Depan, Pemain Tua Bikin Gol dengan Kaki Robek Berdarah

Dilansir BolaSport.com dari The Athletic, status kepelatihan Rangnick dianggap menjadi alasan ia tidak dihormati di ruang ganti.

Dukungan para pemain senior pun tidak membantu banyak bagi pelatih asal Jerman tersebut.

Pemain dalam skuad Manchester United saat ini sadar bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mengangkat performa tim.

Akan tetapi, mereka juga kecewa karena klub tidak membantu banyak untuk mengatasi masalah pada awal musim.

Baca juga: Wajah Lini Tengah Milan Musim Depan: Bakayoko Didepak, Pobega Datang, Theo Hernandez Lebih Komplet

Langkah klub mengutus pelatih interim justru dianggap tidak menguntungkan pemain.

Mereka merasakan ketidakjelasan dari rencana klub yang enggan langsung menunjuk pelatih tetap.

Rangnick sendiri masih memiliki setidaknya 10 laga tersisa di Liga Inggris untuk memperbaiki reputasi.

Posisi Manchester United pada klasemen akhir Liga Inggris akan menentukan langkah selanjutnya yang diambil oleh klub. (Lariza Oky Adisty/Sri Mulyati/*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved