Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Amerika Serikat Embargo Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Tembus 131 Dollar AS Per Barrel

Larangan impor minyak yang bertujuan melumpuhkan ekonomi Rusia itu dinilai akan semakin membebani pasar energi global

Editor: Finneke Wolajan
Kompas.com
Ilustrasi minyak dunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat (AS) melarang impor minyak dari Rusia berimbas pada harga minya mentah dunia  

Larangan impor minyak yang bertujuan melumpuhkan ekonomi Rusia itu dinilai akan semakin membebani pasar energi global

Harga Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 naik 2,84 persen menjadi 131,61 dollar AS per barrel, melansir Bloomberg, Rabu (9/3/2022), pukul 11.00 WIB

Selain AS, Inggris pun menyatakan akan menghapus impor Minyak mentah Rusia pada akhir tahun.

Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak April 2022 naik 2,30 persen menjadi di level 126,55 dollar AS per barrel.

Perusahaan migas Shell dan BP pun telah menghentikan pembelian baru Minyak mentah Rusia, meski negara-negara Eropa lainnya enggan melakukan tindakan serupa.

“Eropa tidak mengikuti, hanya karena mereka belum bisa melakukannya. Hal itu membantu mengurangi ketegangan di pasar minyak," ujar effrey Halley, Analis Pasar Senior untuk Oanda Asia Pacific Pte.

Bank dan pelaku pasar memperkirakan harga Minyak mentah akan terus terkerek dengan adanya larangan impor minyak Rusia.

Hal itu mengingat Rusia adalah anggota kunci aliansi OPEC+ dan salah satu produsen utama produk Minyak mentah.

Pada tahun lalu, Rusia tercatat sebagai produsen minyak terbesar kedua di dunia.

Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini memproduksi sekitar 10 persen dari pasokan minyak global.

Peningkatan sanksi yang diberikan AS dan sekutunya terhadap komoditas minyak telah memicu kekhawatiran pasokan global.

Stok minyak global yang sudah mengetat di masa pandemi, akan semakin terganggu sehingga memicu kenaikan harga.

Kondisi harga Minyak mentah dunia yang terus naik akan berimbas pada harga bahan bakar minyak dan dirasakan langsung oleh konsumen.

Kondisi ini pun menimbulkan kekhawatiran akan risiko resesi global.

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pun telah memperingatkan bahwa perang Rusia-Ukraina, serta sanksi yang dikenakan pada Rusia, akan memberikan dampak parah pada perekonomian global.

“Prospek ekonomi bergantung pada kondisi dengan ketidakpastian yang luar biasa, konsekuensi ekonominya sudah sangat serius,” kata lembaga yang berbasis di Washington, AS itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved