Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Senin 7 Maret 2022

RENUNGAN HARIAN KELUARGA Yesaya 58:2-3 - Hidup Sesuai dengan Kehendak Tuhan

Umat Israel digambarkan sebagai umat yang hanya menunjukkan sisi terbaik di luar, semata-mata untuk dilihat oleh orang lain

Editor: Aswin_Lumintang
internet
Ilustrasi renungan 

Yesaya 58:2-3
"Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu."
---------------------------------------------

Kisah Nabi Yesaya, Penasehat Raja Hizkia yang Miliki Pengaruh Keagamaan hingga Panggilan Kenabian
Kisah Nabi Yesaya, Penasehat Raja Hizkia yang Miliki Pengaruh Keagamaan hingga Panggilan Kenabian (Ist)

TRIBUNMANADO.CO.ID - Umat Israel digambarkan sebagai umat yang hanya menunjukkan sisi terbaik di luar, semata-mata untuk dilihat oleh orang lain, melalui ritus keagamaan yang mereka lakukan dengan sebaik-baiknya.

Mereka mencari Tuhan setiap hari, mengenal jalan Tuhan dan tidak meninggalkan hukum Taurat yang mengatur kehidupan mereka. Akan tetapi, sekalipun mereka telah melakukan semua itu, puasa mereka tidak diperhatikan dan hidup mereka tidak diindahkan Tuhan. Mereka kesulitan tetapi Tuhan seolah menutup mata terhadap mereka.

Hal ini membuat mereka mempertanyakan kemahakuasaan Tuhan, dan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi. Umat Israel lupa bahwa Tuhan mengenal apa yang tersembunyi, dan Tuhan tahu semua yang dilakukan oleh manusia sekalipun ia menutupinya di hadapan orang lain.

Sebab, yang diinginkan Tuhan bukanlah formalisme semu demi memperoleh keinginan pribadi sehingga melupakan keadilan sosial dan kasih yang seharusnya diwujudkan kepada sesama, seperti kepada para buruh atau pekerja.

Sebagai keluarga Kristen, tak jarang kita beranggapan bahwa kita bisa berbuat apa saja yang kita mau, “Yang penting kwa kita so diampuni”, “Nda ada kwa yang lia”. Tanpa menyadari bahwa di hadapan Tuhan semua perbuatan kita terpampang nyata dan begitu transparan. Ataupun, ketika masalah hidup mendera kita akan menyalahkan Tuhan yang membiarkan itu terjadi, tanpa menyadari bahwa Tuhan hendak membentuk kita melaluinya.

Karena itu, di minggu - minggu penghayatan akan sengsara Kristus, marilah kita memohon Tuhan untuk menuntun kita melakukan apa yang dikehendaki-Nya, dan bersikap bijaksana dalam hidup agar kita tidak hidup lagi dalam dosa. Amin.

DOA : Bapa di Sorga, ajarlah kami untuk memiliki hati yang bijaksana sehingga dapat membedakan mana yang baik dari yang jahat, juga membiarkan Engkau membentuk hidup kami sesuai kehendak-Mu tanpa mempertanyakan apapun. Amin.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved