Rusia vs Ukraina
Perang Rusia vs Ukraina, 1.700 Mahasiswa Terjebak 3 Hari di Kota Sumy, Konsumsi Salju untuk Diminum
Penyaluran pasokan air ke Sumy telah dihentikan selama tiga hari dan memaksa para mahasiswa untuk menggunakan salju yang mencair untuk kebutuhan minum
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ke-10 serangan lanjutan dari pasukan Rusia Sabtu (5/3/2022).
Koridor kemanusian gagal untuk diwujudkan.
Akibatnya 1.700 mahasiswa asing terjebak selama tiga hari di timur laut kota Sumy, Ukraina.
Baca juga: Peringatan Dini Besok Senin 7 Maret 2022, BMKG: 29 Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
Dikutip dari Aljazeera, seorang mahasiswa kedokteran asal India berumur 25 tahun, Shivangi Shibu, terbangun di asrama universitas saat subuh pada Sabtu karena suara ledakan yang sangat keras.
“Jika saya mendeskripsikan hari ini, saya akan mengatakan memulai hari dengan suara misil atau bom pada pukul 5 pagi, kemudian kita mendengarkan pertarungan di jalanan serta adanya tembakan.”
“Kita semua berlari menuju sebuah bunker karena panik, lalu suara bom terdengar kembali pada pukul 10 pagi,” jelas Shivangi.
Sejauh ini, kata Shivangi, para mahasiswa bergantung pada persediaan makanan di asrama universitas serta pihak kampus.
Hanya saja untuk penyaluran pasokan air ke Sumy telah dihentikan selama tiga hari dan memaksa para mahasiswa untuk menggunakan salju yang mencair untuk kebutuhan minum dan memasak.
Sebagai informasi, kota Sumy berada sekitar 48 kilometer dari perbatasan dengan Rusia di mana juga menjadi kota pertama yang diserang oleh pasukan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.
Cerita lain diperoleh dari mahasiswa kedokteran asal Nigeria berusia 21 tahun, Precius Ogunbayo.
Ia mengatakan para mahasiswa hanya ingin untuk pergi dari Ukraina dan kembali ke masing-masing negara asal.
“Kita semua sangat depresi dan hanya ingi pulang ke rumah. Kita selalu meminta pertolongan tetapi hasilnya nihil,” ujarnya.
Setidaknya, 400 mahasiswa asal Nigeria berada di Sumy pada saat ini.
Sementara sisanya berasal dari Ghana, Rwanda, Turkmenistan, Yordania, dan Palestina.