Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Jumat 4 Maret 2022, 1 Korintus 1:16 : Dibaptis dan Harus Berdampak

Inilah yang disyukuri Paulus, sehingga membut dia tidak sombong dan atau menimbulkan prasangka bahwa mereka dibaptis dalam namanya. Tapi dalam nama Tu

Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Indra Sudrajat
ILSUTRASi Renungan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang yang dibaptis Paulus, tidak banyak. Hanya Krispus, Gayus dan Stefanus beserta keluarganya. Tapi bisa saja ada yang lain. Namun, sangat sedikit yang dibaptus Paulus.

Inilah yang disyukuri Paulus, sehingga membut dia tidak sombong dan atau menimbulkan prasangka bahwa mereka dibaptis dalam namanya. Tapi dalam nama Tuhan Yesus.

Stefanus dalam bahasa Yunani Stephanas artinya "mahkota" atau "dimahkotai." Dia dan keluarganya adalah orang-orang pertama yang bertobat di Akhaya, Korintus dan merupakan segelintir orang yang dibaptis Paulus. Dia bersama-sama keluarganya sering disebut sebagai "first fruits of Acaia" (buah pertama di Akhaya), Korintus.

Bahkan diduga Stefanus bersama Fortunatus dan Akhaikus adalah pembawa surat jemaat Korintus kepada Paulus, tetapi sekaligus membawa Surat Paulus dan Sostenes yang pertama kepada jemaat Korintus (1 Korintus).

Merekalah yang bertugas "meperlengkapi apa yang masih kurang," pada jemaat di Akhaya, Korintus. Paulus sangat bersyukur dengan kehadiran mereka dan meminta jemaat mendukung pelayanan mereka.

Stefanus dalam pelayanannya akhirnya mati sahid. Mereka melayani bersama 7 petugas yang merawat orang-orang miskin di Yerusalem. Maka dia dibenci.

Memang Paulus yang membaptis Stefanus dan sebagian kecil orang-orang tersebut. Namun hal itu tidak menjadikan Paulus sombong. Sebab, bagi Paulus yang penting bukan soal siapa yang membaptis, tapi dibaptis dalam nama siapa.

Hal yang penting selanjutnya adalah, bagaimana buah yang dihasilkan oleh mereka-mereka yang telah dibaptis itu. Artinya, setiap orang yang bertobat dan dibaptis, haruslah memiliki buah atau karya yang nyata dalam pelayanannya kepada Tuhan Yesus.

Demikian firman Tuhan hari ini.
"Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis." (ay 16)

Bagi Paulus, yang paling penting dan mendasar dalam hal baptisan kepada seseorang adalah dibaptis dalam nama siapa. Kalau bukan dalam nama Tuhan Yesus, itu adalah sesat dan kesesatan. Selanjutnya, setelah dibaptis, seseorang itu jangan statis, diam, pasrah dan tidak melakukan sesuatu apapun dalam pelayanan Kristus, kepada jemaat Tuhan. Tapi kita harus pergi dan menghasilkan buah.

Buah yang dihasilkan adalah bukti bahwa kita telah dibaptis. Bukan kertas atau surat baptis atau SK pelayanan. Tapi apa perbuatan nyata dalam pelayanan yang sudah kita lakukan untuk Tuhan yang memilih dan mengutus kita?

Itulah pentingnya bagi kita orang Kristen dalam menjawab tugas dan panggilan pelayanan Kristus untuk keselamatan dunia ini, baik jemaat, maupun masyarakat yang ada di sekitar kita. Sehingga, keselamatan tidak hanya menjadi milik kita pribadi dan jemaat, tetapi juga orang lain yang belum percaya Yesus.

Karena itu, kita sebagai keluarga dan orang Kristen harus pergi dan berbuat. Dan perbuatan kita itu harus melahirkan buah, yakni buah-buah Roh untuk membangun jemaat agar kita boleh tumbuh bersama ke arah Kristus, Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita.

Jadi, yang paling penting adalah apa yang kita lakukan itu berdampak menjadi berkat dan keselamatan kekal bagi sesama dan menjadi hormat, kemuliaan dan keagungan nama Tuhan. Dengan demikian kita telah hidup berkenan kepada Kristus. Dia pasti memberkati kita bersama keluarga selamanya. Amin

Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami selalu melakuian kebenaran-Mu ke mana saja kami pergi dan berada, sehingga hidup kami senantiasa mempermuliakan nama Tuhan. Amin. (Jackried Malueseng)

Berita terkait bacaan Alkitab

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved