Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rusia vs Ukraina

Perundingan Rusia dan Ukraina Dimulai, Kedua Negara Ingin Gencatan Senjata dan Perdamaian

Pertemuan dua negara tersebut terjadi di Gomel dekat Sungai Pripyat perbatasan Belarusia dengan Rusia.

Istimewa/Internet/AFP
Perundingan Rusia dan Ukraina Dimulai, Kedua Negara Ingin Gencatan Senjata dan Perdamaian 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perundingan baru saja dimulai, di Belarusia, antara delegasi tingkat tinggi dari Rusia dan Ukraina.

Kedua pihak bertujuan mengakhiri konflik bersenjata antara kedua negara.

Moskow meluncurkan serangan militer skala penuh, pekan lalu, dan pasukannya ditempatkan di pinggiran ibukota Ukraina, Kiev.

Baca juga: Pantas Wirda Mansur Dituding Tukang Bohong, Putri Ustaz Yusuf Mansur Itu Ternyata Lakukan Hal ini

Pemerintah Belarusia memfasilitasi dua negara yang berkonflik, Rusia dan Ukraina.

Pertemuan dua negara tersebut terjadi di Gomel dekat Sungai Pripyat perbatasan Belarusia dengan Rusia.

Kantor Kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya seperti dilansir CNN menyebut bahwa pihaknya menginginkan adanya gencatan senjata.

"Delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarusia untuk terlibat dalam pembicaraan dengan perwakilan Federasi Rusia," demikian pernyataan kantor kepresidenan Ukraina, Senin(28/2/2022).

Dalam foto-foto yang dilansir Reuters, perundingan sudah dimulai.

Hadir dalam perundingan Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, membuat pernyataan saat Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Vladimir Medinsky, ajudan presiden Rusia dan delegasi lainnya.

"Teman-teman terkasih, Presiden Belarusia telah meminta saya untuk menyambut Anda dan memfasilitasi pekerjaan Anda sebanyak mungkin. Seperti yang telah disepakati dengan Presiden (Volodymyr) Zelenskiy dan Putin, Anda dapat merasa benar-benar aman," kata Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei saat membuka perundingan.

Delegasi Rusia yang dipimpin oleh penasihat kepresidenan Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan pihaknya juga sudah berada di Belarusia dan siap mengikuti perundingan dengan Ukraina.

Medinsky menyebut pihaknya sudah saat ingin menghentikan konflik kedua negara.

 "Kami jelas memiliki kepentingan untuk mencapai sejumlah kesepakatan sesegera mungkin," ujar Medinsky.

Medinsky menyebut logistik untuk delegasi Ukraina 'sangat sulit', dengan waktu kedatangan ditunda beberapa kali.

(Reuters/CNN/Willy Widianto)

Baca juga: Bella Saphira Mendadak Teriak Tengah Malam, Ketakutan Hingga Tak Bisa Tidur, Ternyata Alami Hal Ini

Perundingan dengan Rusia Dimulai Pukul 16.00 WIB

Delegasi Ukraina tiba di Gomel, Belarusia, lokasi perundingan damai dengan Rusia dengan menaiki dua helikopter seperti dilaporkan RIA Novosti, Senin (28/2/2022).

Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan, perundingan akan dimulai pukul 12.00 atau 13.00 waktu Gomel atau sekitar pukul 16.00 WIB.

Delegasi dari Kiev terdiri dari Menteri Pertahanan Alexei Reznikov, Kepala Faksi "Hamba Rakyat" David Arahamia, Wakil Menteri Luar Negeri Mykola Tochytsky, dan Penasihat Kepala Kantor Kepresidenan Mykhailo Podolyak.

Kemudian utusan Parlemen Ukraina atau Verkhovna Rada, Rustem Umerov, serta Wakil Kepala Delegasi Pertama Ukraina untuk Grup Kontak Trilateral Andriy Kostin.

Delegasi Rusia sendiri dipimpin Vladimir Medinsky yang juga pembantu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin.

Lalu Duta Besar Rusia untuk Belarusia Boris Gryzlov, serta Kepala Komite Internasional Negara dari Parlemen Rusia atau Duma, Leonid Slutsky.

Kantor presiden Ukraina mengatakan, masalah utama bagi Ukraina dalam perundingan ini adalah gencatan senjata segera dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.

Pada saat yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia "tidak benar-benar yakin" pada hasil pembicaraan.

Sebelumnya, Zelensky telah meminta berunding dengan pihak Rusia dan menawarkan status netral atau tidak berpihak dalam persaingan pengaruh antara Rusia dan NATO, yang berarti Ukraina tidak akan bergabung dengan organisasi pakta pertahanan tersebut. 

Kemarin malam, Minggu (27/2/2022), Ukraina akhirnya setuju datang ke Gomel, Belarusia untuk berunding dengan Rusia di lokasi perbatasan antara Belarusia dan Ukraina, di tepi sungai Pripyat.

Ketua delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, yang juga pembantu dekat Presiden Putin menegaskan, delegasi Rusia sudah berada di Gomel sejak satu hari sebelumnya dan akan datang ke lokasi perundingan, seperti dilaporkan kantor berita Rusia, RIA Novosti, Minggu.

Medinsky menegaskan, perwakilan Rusia siap untuk negosiasi kapan saja.

"Setiap jam bagi kami adalah kehidupan yang diselamatkan," katanya.

Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mencatat hasil ini didahului oleh percakapan telepon antara Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan mitranya dari Ukraina, Vladimir Zelensky.

Peskov mengatakan, setelah pembicaraan telepon dengan presiden Ukraina, Presiden Lukashenko segera menelepon langsung Presiden Putin, dan meminta untuk tidak memanggil pulang delegasi Rusia.

"Ukraina sudah memberi sinyal, yang menyatakan kesiapan untuk datang ke negosiasi di wilayah Gomel. Pihak Rusia dan delegasi Rusia di lapangan sepenuhnya siap untuk negosiasi, menunggu delegasi Ukraina," kata Peskov.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved